Minum cuka apel dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan. Konon, air cuka apel dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mempercepat proses penurunan berat badan.
Cuka apel merupakan cairan hasil fermentasi sari apel yang mengandung asam asetat sebagai komponen utamanya. Asam asetat ini dipercaya bisa meningkatkan rasa kenyang dengan memperlambat pengosongan lambung.
Hanya saja, di balik manfaatnya, ada sejumlah efek samping minum cuka apel yang penting untuk diketahui. Memahami risiko ini akan membantumu mengonsumsi cuka apel dengan lebih bijak dan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dipercaya ampuh untuk mengontrol asupan makanan berlebih, kamu juga perlu memperhatikan efek samping cuka apel untuk turunkan BB.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini efek samping minum cuka apel yang harus dicatat sebelum kamu menjadikannya bagian dari program diet:
Hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah. Pada penderita diabetes yang menjalani terapi insulin, konsumsi cuka apel bisa memperparah kondisi ini.
Mengutip Everyday Health, cuka apel punya manfaat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Sebuah penelitian kecil menemukan, konsumsi cuka apel setiap hari bisa menurunkan laju pengosongan lambung. Hal ini dapat mempersulit pengendalian gula darah.
Asam dalam cuka apel juga berpotensi merusak enamel gigi. Studi menunjukkan, orang yang rutin minum cuka apel tanpa pengenceran, lebih rentan mengalami erosi gigi.
Oleh karena itu, sebaiknya mencampur cuka apel dengan air. Cukup campurkan 2 sdm cuka apel dengan segelas air hangat.
Gunakan sedotan saat meminumnya agar asam tidak langsung bersentuhan dengan gigi. Setelah itu, segera kumur atau minum air putih untuk menghindari kerusakan gigi.
Mengonsumsi cuka apel secara berlebihan bisa menyebabkan kadar kalium dalam tubuh menurun.
Kekurangan kalium dapat menimbulkan gejala seperti rasa lemah, kram otot, sembelit, hingga detak jantung yang tidak teratur.
Sifat asam dari cuka apel dapat mengiritasi tenggorokan. Jika dikonsumsi dalam bentuk murni atau berlebihan, cuka apel bisa menyebabkan luka bakar pada kerongkongan.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit di kerongkongan dan kesulitan menelan.
Konsumsi cuka apel dalam jumlah besar dan jangka panjang bisa berhubungan dengan penurunan kepadatan tulang.
Mengutip Very Well Health, ada laporan kasus seseorang yang mengalami osteoporosis pada usia muda akibat konsumsi cuka apel berlebihan. Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Meski cuka apel kadang digunakan untuk membantu pencernaan, konsumsi berlebihan justru bisa menyebabkan iritasi lambung.
Sebuah tinjauan pada tahun 2021 melaporkan, terdapat sensasi terbakar di perut setelah minum cuka apel dalam jumlah banyak.
Cuka apel dapat memperlambat proses pengosongan lambung. Hal ini bisa memicu gejala seperti heartburn, mual, kembung, dan fluktuasi gula darah.
Kondisi ini dikenal sebagai gastroparesis dan perlu diwaspadai, terutama bagi penderita diabetes.
Ilustrasi. Ada beberapa efek samping minum cuka apel. (iStockphoto/MurzikNata) |
Kabar baiknya, efek samping cuka apel di atas bisa dicegah dengan cara minum cuka apel yang benar.
Mengutip Medical News Today, deretan efek samping biasanya muncul saat seseorang meminum cuka apel murni dalam jumlah banyak.
Berikut ini beberapa langkah aman yang bisa kamu lakukan untuk menghindari efek samping minum cuka apel:
- Batasi asupan cuka apel, jangan konsumsi dalam jumlah besar.
- Selalu campur cuka apel dengan air sebelum diminum.
- Gunakan sedotan saat minum agar asam cuka apel tidak langsung mengenai gigi.
Dengan mengikuti cara-cara tersebut, kamu dapat memanfaatkan manfaat cuka apel untuk menurunkan berat badan tanpa harus khawatir terhadap risiko efek samping yang merugikan.
(rea/asr)