Stroke bukan lagi penyakit yang dimonopoli mereka yang berusia lanjut. Usia dewasa muda pun rentan stroke. Seorang ahli memperingatkan ada gejala stroke tersembunyi di usia muda yang sering tidak disadari. Apa itu?
Dalam hitungan menit, stroke yang tidak ditangani dengan benar bisa berakibat penurunan mobilitas seumur hidup, bahkan kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stroke terjadi saat aliran darah ke otak tersumbat atau pembuluh darah pecah, memutus suplai oksigen. Hal ini menyebabkan sel mati dalam hitungan menit, mengarah pada konsekuensi yang mengancam nyawa. Stroker adalah salah satu penyebab kematian dan disabilitas dalam waktu lama di seluruh dunia," jelas ahli bedah saraf Sunil Kutty mengutip dari Times of India.
Di berbagai penelitian terbukti bahwa penanganan cepat bisa mencegah dampak yang serius. Studi pada 2020 menemukan pasien yang ditangani dalam kurun waktu 0-90 menit gejala terjadi dapat mengalami perubahan lebih baik dalam 3 bulan.
Kuncinya tentu saja adalah mengenali gejala. Masalahnya, pada orang dewasa muda, gejala stroke tidak selalu disadari.
Rupanya, obstructive sleep apnea merupakan gejala stroke tersembunyi yang selama ini tidak disadari.
"Sekitar 5070 persen orang yang mengalami stroke juga mengalami sleep apnea. Obstructive sleep apnea (OSA) kini diakui sebagai salah satu faktor risiko stroke berulang," kata Amit Kulkarni, praktisi kesehatan di Sakra World Hospital Bengaluru.
OSA merupakan gangguan pernapasan terkait tidur yang paling umum. Orang dengan OSA berulang kali berhenti dan mulai bernapas saat tidur. Jeda ini disebut apnea.
Melansir dari Mayo Clinic, gejala sleep apnea atau OSA sebagai berikut.
Gejala OSA juga bisa terlihat di siang hari. Apa saja?
Studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menemukan OSA meningkatkan risiko stroke atau kematian.
Kemudian tinjauan yang diterbitkan di Sleep Disorders & Stroke menyebut OSA sebaiknya terus dipantau pada pasien stroke karena prevalensinya tinggi dan memengaruhi pengobatan.
"Bahkan di antara orang dewasa muda, OSA itu muncul sebagai kunci penyebab stroke berulang. Jika OSA tidak ditangani pada pasien stroke, ada peluang 50 persen stroke berulang dalam kurun waktu dua tahun," kata Kulkarni.
(els)