Olahraga memang jadi bagian penting dari gaya hidup sehat. Namun, banyak orang lupa bahwa 'lebih banyak' bukan berarti 'lebih baik'.
Terlalu sering berolahraga, apalagi tanpa istirahat cukup, justru bisa memberi efek buruk pada tubuh.
"Olahraga berlebihan membuat stres tubuh dan bisa berlawanan dengan tujuan awalnya, yaitu membuat kita lebih kuat," jelas ahli gizi olahraga Chloe Giraldi, mengutip EatingWell.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Idealnya, orang dewasa melakukan sekitar 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan. Tapi setiap orang berbeda, yang terpenting adalah mendengarkan sinyal tubuh.
Berikut tujuh tanda Anda mungkin sudah berlebihan berolahraga:
Cedera adalah tanda klasik dari overtraining. Tubuh yang terus dipaksa tanpa cukup waktu pemulihan bisa mengalami stres berlebih pada sendi, otot, atau tulang.
Akibatnya, Anda lebih rentan mengalami nyeri sendi, keseleo, hingga retak tulang (stress fracture). Jika cedera mulai sering terjadi, artinya tubuh butuh jeda.
Jangan abaikan sinyal ini dan pertimbangkan berkonsultasi dengan profesional kebugaran atau fisioterapis.
Sering flu atau batuk padahal pola makan sudah dijaga? Bisa jadi Anda terlalu sering berlatih. Olahraga berlebihan tanpa waktu istirahat cukup bisa melemahkan sistem imun.
Tubuh yang kelelahan tidak punya cukup energi untuk melawan virus. Karena itu, penting memberi waktu istirahat dan hari tanpa latihan agar tubuh bisa pulih sepenuhnya.
Tidur dan olahraga saling berkaitan erat. Tidur membantu tubuh memulihkan diri, sementara olahraga teratur bisa memperbaiki kualitas tidur.
Namun, jika olahraga dilakukan terlalu intens atau terlalu sering, kadar hormon stres (kortisol) bisa meningkat, membuat tidur terganggu. Jika Anda mulai sulit tidur padahal sudah lelah, coba kurangi frekuensi latihan atau ubah jadwalnya agar tubuh punya waktu untuk menenangkan diri.
Secara umum, semakin rutin Anda berolahraga, performa akan meningkat, misalnya bisa lari lebih jauh atau angkat beban lebih berat. Tapi jika Anda justru merasa performa menurun, stamina berkurang, atau tubuh cepat lelah, itu tanda Anda tak memberi waktu cukup untuk pemulihan.
Tanpa istirahat, otot tidak sempat beradaptasi terhadap latihan, sehingga hasilnya malah berbalik, tubuh makin lemah.
Otot yang sedikit pegal setelah latihan adalah hal wajar. Tapi kalau rasa nyeri berlangsung lebih dari tiga hari, atau justru makin parah, itu pertanda Anda memaksakan diri.
Rasa nyeri yang terus menerus menunjukkan Anda belum pulih sepenuhnya. Kurangi intensitas latihan dan pastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi, cairan, dan tidur yang cukup.
Penurunan berat badan yang terlalu cepat, lebih dari 1kg per minggu bisa jadi sinyal bahaya. Apalagi jika disertai gejala lain seperti lemas, mudah sakit, atau perubahan suasana hati.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini disebut Relative Energy Deficiency in Sport (RED-S), yaitu ketika kebutuhan energi tubuh tinggi tapi asupan kalori tidak mencukupi. Kondisi ini bisa mengganggu hormon, kepadatan tulang, dan metabolisme.
Bagi perempuan, siklus haid yang tidak teratur atau berhenti sama sekali bisa menjadi tanda olahraga berlebihan. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan energi dan perubahan hormon akibat stres fisik.
Jika ini terjadi, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Siklus haid yang terganggu bisa berdampak jangka panjang terhadap kesehatan reproduksi dan keseimbangan hormon.
(tis/tis)