Almond memang dikenal sebagai camilan sehat yang kaya nutrisi. Namun, di balik manfaatnya, konsumsi berlebihan justru bisa menimbulkan sejumlah efek buruk bagi tubuh.
Kandungan serat, lemak, dan kalori tinggi dalam almond yang seharusnya bermanfaat, bisa berubah menjadi pemicu masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Bahkan, bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu, almond juga bisa memicu alergi atau gangguan metabolik.
Agar lebih waspada, berikut tujuh efek samping yang bisa muncul jika Anda terlalu sering atau terlalu banyak mengonsumsi almond, melansir Very Well Health:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Almond mengandung serat cukup tinggi, sekitar 3,5 gram per 28 gram porsi sajian (sekitar 23 butir almond). Serat memang penting untuk melancarkan pencernaan, tetapi terlalu banyak serat justru bisa membuat sistem pencernaan "kewalahan".
Kelebihan serat dapat menyebabkan kembung, diare, gas berlebih, hingga sembelit, terutama bila tubuh belum terbiasa menerima asupan serat tinggi.
Meski menyehatkan, almond memiliki kalori dan lemak tinggi. Satu porsi almond mentah (28 gram) mengandung sekitar 166 kalori dan 14 gram lemak.
Jika dikonsumsi berlebihan tanpa mengurangi asupan kalori lain, lama-kelamaan bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Pada orang dengan kelebihan berat badan atau pradiabetes, konsumsi almond berlebihan dalam jangka panjang dapat menurunkan sensitivitas insulin. Beberapa studi menunjukkan bahwa penambahan almond tanpa pengurangan kalori dari makanan lain dapat meningkatkan indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang.
Almond mengandung antinutrien, yaitu senyawa alami yang dapat menghambat penyerapan mineral seperti zat besi, kalsium, zinc, dan magnesium. Merendam almond sebelum dikonsumsi dipercaya dapat membantu mengurangi kadar antinutrien, meski efektivitasnya masih perlu diteliti lebih lanjut.
Almond juga mengandung oksalat, yakni senyawa yang bisa membentuk batu ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Dalam 100 gram almond, terdapat sekitar 490 miligram oksalat.
Orang yang memiliki riwayat batu ginjal sebaiknya berhati-hati dan membatasi konsumsi almond.
Almond pahit mengandung senyawa sianida dalam kadar tinggi yang berpotensi beracun. Meski almond manis yang dijual di pasaran relatif aman, ada kasus langka di mana almond pahit tertukar akibat pelabelan yang keliru.
Karena itu, penting memastikan sumber almond yang dikonsumsi benar-benar aman.
Bagi penderita alergi kacang pohon, konsumsi almond bisa memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam kulit, tenggorokan gatal, gangguan pencernaan, bahkan anafilaksis yang berpotensi mengancam jiwa.
Almond tetap menjadi sumber nutrisi yang baik bila dikonsumsi dalam jumlah wajar. Kuncinya ada pada porsi.
Sekitar satu genggam atau 23 butir almond per hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaat tanpa risiko efek samping.
(tis/tis)