Penemuan Kota Kuno 4.000 Tahun di Saudi, Bukti Peradaban Lebih Awal

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2025 16:00 WIB
Para arkeolog mengumumkan penemuan sisa-sisa sebuah kota kuno yang diperkirakan berusia sekitar 4.000 tahun di wilayah barat laut Arab Saudi.
Kota kuno Al-Natah berusia 4.000 tahun ditemukan di Arab Saudi. (AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para arkeolog dari Prancis dan Arab Saudi mengumumkan penemuan sisa-sisa sebuah kota kuno yang diperkirakan berusia sekitar 4.000 tahun di wilayah barat laut Arab Saudi. Kota bersejarah ini diyakini bernama Al-Natah.

Dilaporkan Arab News, Minggu (12/10/2025), penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLOS ONE ini menandai tonggak penting dalam studi arkeologi Timur Tengah.

Reruntuhan Al-Natah dipercaya menggambarkan periode transisi ketika masyarakat Jazirah Arab mulai beralih dari kehidupan nomaden menjadi populasi menetap dengan sistem sosial dan ekonomi yang lebih teratur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan ini secara signifikan menunjukkan bahwa peradaban di kawasan Arab berkembang jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Penemuan Al-Natah dilakukan melalui Proyek Arkeologi Khaibar Longue Durée, yang dipimpin oleh Dr. Guillaume Charloux dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS) dan Dr. Munirah AlMushawh dari Komisi Kerajaan untuk AlUla (RCU).

RCU menyatakan bahwa temuan ini membuktikan komitmen Arab Saudi dalam menjaga warisan budaya dan mendukung misi Visi Saudi 2030 untuk menjadikan warisan arkeologis sebagai kebanggaan nasional.

Penelitian ini juga menantang pandangan konvensional bahwa masyarakat Jazirah Arab bagian barat laut pada awal Zaman Perunggu hanyalah penggembala dan pengembara.

Sebaliknya, hasil survei menunjukkan bahwa wilayah Oasis Khaibar telah memiliki pusat-pusat perkotaan yang mapan, lengkap dengan aktivitas pertanian dan perdagangan yang aktif.

Struktur Kota Kokoh dengan Stratifikasi Sosial

Situs kota Al-Natah, yang berlokasi di Oasis Khaibar, mencakup area seluas sekitar 2,6 hektar dan diperkirakan dihuni oleh sekitar 500 orang antara tahun 2400-300 SM. Untuk melindungi wilayah subur dari gurun pasir yang keras, seluruh oasis dikelilingi oleh tembok batu sepanjang 15 kilometer.

Reruntuhan menunjukkan bahwa kota ini memiliki otoritas lokal yang kuat, ditandai dengan sisa-sisa dinding setinggi lima meter.

Fondasi bangunan dirancang kokoh untuk menopang rumah berlantai satu hingga dua, yang dihubungkan oleh jalan-jalan sempit menuju pusat kota. Lantai dasar rumah digunakan sebagai gudang, sementara lantai atas menjadi tempat tinggal.

Tim arkeolog juga menemukan makam-makam yang berisi artefak berharga, termasuk tembikar, batu akik, serta senjata logam seperti kapak dan belati. Temuan ini mengindikasikan adanya stratifikasi sosial dan kemampuan tinggi masyarakat Al-Natah dalam bidang kerajinan dan logam.

Penduduk kota kuno ini dikenal sebagai perajin tembikar, manik-manik, dan pedagang. Pola makan mereka, yang terdiri dari daging domba dan biji-bijian, membuktikan keahlian mereka dalam mengelola sumber daya alam di sekitar oasis.

Terlindung Basalt, Menanti Penggalian Lanjutan

Kota Al-Natah dilaporkan terlindungi dari kerusakan selama ribuan tahun berkat lapisan batu vulkanik hitam (basalt) yang menyelimuti kawasan tersebut. Lokasi ini pertama kali teridentifikasi pada Oktober 2020 dan baru terungkap jelas setelah survei lapangan dan pencitraan beresolusi tinggi pada Februari 2024.

Penemuan Al-Natah merupakan bagian dari rangkaian riset yang telah dilakukan sejak 2018 di kawasan AlUla dan Khaibar. Sebelumnya, tim yang sama juga menemukan struktur batu raksasa (mustatil), jalur pemakaman, dan jebakan batu kuno, yang semakin menegaskan kompleksitas peradaban Zaman Perunggu di Jazirah Arab barat laut.

Penggalian lanjutan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sistem sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Al-Natah. Selain nilai ilmiah, wilayah Khaibar juga menyimpan makna historis dan religius penting sebagai lokasi Perang Khaibar pada masa Rasulullah SAW.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER