Jembatan Ngarai Besar Huajiang, struktur rekayasa megah yang menjulang 625 meter di atas ngarai dalam di Provinsi Guizhou, China bagian selatan, resmi beroperasi pada Minggu (28/9) waktu setempat.
Jembatan ini memecahkan rekor sebagai jembatan tertinggi di dunia dan mengubah perjalanan melintasi ngarai dari dua jam menjadi hanya dua menit, merevolusi konektivitas regional.
Dilansir dari AFP pada Senin (29/9), pembangunan jembatan ini memakan waktu tiga tahun dan merupakan pencapaian luar biasa dalam teknik sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan panjang total 2.890 meter dan bentang utama 1.420 meter, jembatan ini melintasi Sungai Beipan di Ngarai Huajiang yang terjal, menggeser posisi Jembatan Beipanjiang di Guizhou-dengan ketinggian 565 meter-sebagai jembatan tertinggi kedua di dunia.
Siaran langsung melalui drone yang ditayangkan media pemerintah China menampilkan kendaraan melaju di atas struktur kokoh berwarna biru, dengan menara penyangganya sebagian terselubung awan.
Upacara peresmian dihadiri ratusan orang, termasuk insinyur proyek dan pejabat lokal, yang merayakan momen bersejarah ini. Dalam wawancara dengan media resmi, mereka menyampaikan rasa bangga atas capaian infrastruktur tersebut.
"Dengan diresmikannya Jembatan Ngarai Besar Huajiang, waktu tempuh antar sisi ngarai yang sebelumnya dua jam kini hanya dua menit," kata Zhang Yin, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Guizhou, dalam jumpa pers.
Ia menegaskan bahwa jembatan ini "memberikan terobosan besar bagi transportasi regional dan menjadi dorongan baru bagi pembangunan ekonomi serta sosial di wilayah ini."
China terus memimpin dalam pembangunan infrastruktur global melalui investasi besar-besaran selama beberapa dekade terakhir, seiring pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang pesat.
Provinsi Guizhou, dengan medan berbukit yang menantang, telah dilintasi ribuan jembatan, termasuk dua jembatan yang kini menempati peringkat tertinggi di dunia.
Menurut laporan Xinhua, hampir separuh dari 100 jembatan tertinggi dunia berada di provinsi ini, menunjukkan komitmen China dalam menaklukkan hambatan geografis kawasan pegunungan karst.
Proyek Jembatan Huajiang dimulai pada Januari 2022 dan selesai setelah menjalani pengujian ketat pada Agustus 2025, termasuk simulasi beban lalu lintas berat untuk memastikan keamanan dan stabilitas.
Selain sebagai jalur transportasi, jembatan ini juga dirancang sebagai destinasi wisata, dilengkapi jalur pejalan kaki berlantai kaca, platform pengamatan, serta rencana pengembangan fasilitas seperti kafe dan wahana bungee jumping, menawarkan panorama menakjubkan ngarai yang dikenal sebagai "retakan bumi."
(wiw)