Polemik Maskapai Bakal Hapus Boarding Pass Kertas demi 100% Digital

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2025 12:00 WIB
Maskapai penerbangan Ryanair mulai 12 November mengonfirmasi larangan penggunaan boarding pass (tiket masuk pesawat) dalam bentuk kertas.
ilustrasi boarding pass. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Maskapai penerbangan Ryanair telah mengonfirmasi tanggal efektif larangan penggunaan boarding pass (tiket masuk pesawat) dalam bentuk kertas.

Seperti dilansir Stuff, mulai 12 November 2025, penumpang wajib beralih ke "100 persen digital boarding pass".

Awalnya, Ryanair mengumumkan larangan ini seminggu lebih awal, tetapi kemudian memindahkannya agar tidak bertepatan dengan masa liburan sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini dilakukan untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan selama periode perjalanan yang tidak terlalu sibuk.

Semua pelanggan wajib mengunduh aplikasi Ryanair dan menggunakan boarding pass digital yang tersedia di sana.

Pihak maskapai menyatakan hampir 80 persen dari 200 juta penumpangnya sudah melakukan ini, namun langkah tersebut berarti sekitar 40 juta wisatawan harus mengubah kebiasaan mereka.

Kritik dan Kekhawatiran Diskriminasi

Langkah ini menuai kritik dari sejumlah pihak yang berpendapat bahwa wisatawan lanjut usia mungkin tidak memiliki smartphone atau kesulitan menggunakan teknologi.

Direktur Silver Voices, Dennis Reed, mengatakan kepada The Telegraph bahwa Ryanair hanya ingin memotong biaya dan pintas tanpa mempedulikan dampaknya pada pelanggan mereka.

"Ini adalah langkah yang memalukan. Mereka secara efektif mengatakan mereka tidak menginginkan orang tua sebagai penumpang. Ada argumen kuat yang mengatakan bahwa ini diskriminatif," ujar Reed, yang memprediksi akan terjadi "kekacauan."

Ryanair sebelumnya menyatakan bahwa penumpang yang tidak memiliki smartphone dapat meminta teman atau anggota keluarga untuk mengunduhkan boarding pass digital bagi mereka.

"Setelah penumpang check-in, mereka akan diberikan bantuan di bandara, di mana staf dapat melihat bahwa mereka telah check-in," jelas pihak maskapai.

Beberapa bandara di Maroko, Turki, dan Albania dikecualikan dari aturan ini karena bandara-bandara tersebut hanya menerima boarding pass kertas.

Chief Commercial Officer Ryanair, Dara Brady, mengatakan langkah menuju boarding pass 100 persen digital "berarti pengalaman perjalanan yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih ramah lingkungan bagi pelanggan kami, yang disederhanakan melalui aplikasi 'myRyanair' terbaik di kelasnya.

Penumpang juga akan mendapatkan manfaat dari fitur-fitur yang membantu dalam aplikasi, seperti Order to Seat dan informasi penerbangan live."

Meskipun siaran pers terbaru tidak memberikan detail mengenai apa yang terjadi pada wisatawan yang mengalami masalah teknis pada ponsel atau kehabisan baterai, CEO Ryanair Michael O'Leary pernah menjelaskan hal ini kepada The Independent sebelumnya.

"Jika Anda kehilangan ponsel Anda, tidak masalah. Selama Anda sudah check-in sebelum sampai di bandara, kami akan menerbitkan ulang boarding pass kertas di bandara tanpa biaya. Tetapi Anda harus sudah check-in sebelum sampai di bandara," tegas O'Leary.

"Juga, jika baterai Anda habis atau sesuatu terjadi, setelah Anda check-in, kami akan memiliki nomor urut Anda di boarding gate, dan Anda akan tetap naik. Jadi tidak ada yang perlu khawatir tentang hal itu," tambahnya.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER