Malaysia dan Indonesia dinobatkan sebagai negara-negara termurah di dunia untuk para digital nomad, dengan menempati peringkat ketiga dan keempat.
Hal ini berdasarkan laporan dari Global Citizen Solutions, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam residensi dan kewarganegaraan melalui investasi.
Perusahaan itu menganalisis biaya hidup, biaya co-working, biaya hot desk, dan program visa digital nomad di 64 negara yang berbeda untuk menentukan peringkatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir VN Express, faktor-faktor yang diperhitungkan mencakup perumahan, belanja kebutuhan sehari-hari, transportasi, dan biaya hidup penting lainnya.
Malaysia mulai menawarkan program visa digital nomad pada Oktober 2022 untuk menarik pekerja jarak jauh dari seluruh dunia. Untuk memenuhi syarat, pelamar diharuskan memiliki penghasilan tahunan minimal US$24.000 atau setara Rp394 juta.
Indonesia meluncurkan program visa kerja jarak jauh pada Oktober 2022 yang memungkinkan warga asing yang memenuhi syarat untuk tinggal di negara itu selama lima atau sepuluh tahun.
Pelamar visa diwajibkan memiliki bukti dana minimal 2 miliar rupiah Indonesia, atau sekitar US$130.000, di rekening bank mereka. Mereka juga harus memiliki paspor yang berlaku setidaknya 36 bulan dan menyertakan resume dalam aplikasi mereka.
Dalam daftar negara termurah untuk digital nomad, laporan tersebut juga menyebutkan India sebagai destinasi termurah di dunia bagi para digital nomad, diikuti oleh Ekuador di posisi kedua.
(wiw)