Beras Disebut Mengandung Arsenik, Apakah Kita Perlu Khawatir?

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 10:00 WIB
Beras jadi salah satu makanan pokok di Indonesia. Tapi, beras juga mengandung arsenik. Lantas, perlukah kita khawatir?
Ilustrasi. Beras disebut mengandung racun arsenik yang berbahaya. (Pixabay/ImageParty)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Beras jadi salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Tapi konon, beras mengandung arsenik. Lantas, perlukah khawatir terhadap nasi yang kita makan?

Pada Mei lalu, sebuah laporan diterbitkan oleh organisasi Healthy Babies Bright Futures. Laporan mengevaluasi paparan logam berat yang ditemukan dalam beras di Amerika Serikat (AS). Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran atas kadar arsenik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli gizi Malina Malkani mengatakan, arsenik dianggap sangat berbahaya di banyak negara. Arsenik sendiri secara alami ditemukan dalam air tanah pada tingkat tinggi.

"Paparan [tinggi arsenik] tidak hanya melalui air minum, tapi juga melalui tanaman yang diairi dengan air yang terkontaminasi," ujar Malkani, mengutip Eating Well.

Menurut Malkani, paparan berulang dari waktu ke waktu--terutama sejak usia muda--dapat meningkatkan risiko kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga kematian dini.

Tak cuma di Indonesia, beras juga menjadi makanan pokok di banyak negara. Tapi, perlukah kita khawatir akan keberadaan arsenik di dalam beras?

Arsenik dalam beras

Pedagang beras di kawasan pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Mei 2015. Direktorat Jenderal Bea Cukai  menyatakan masih menunggu kepastian soal asal usul beras plastik. CNN Indonesia/Safir MakkiIlustrasi. Beras disebut mengandung arsenik. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Arsenik sendiri adalah unsur alami yang ditemukan di lingkungan, termasuk di udara, air, dan tanah.

Ada dua bentuk arsenik: organik dan anorganik. Arsenik yang ditemukan dalam air terkontaminasi dikaitkan dengan dampak buruk bagi kesehatan.

Tanaman yang ditanam di tanah--termasuk beras--yang terkontaminasi dan daging dari beberapa hewan yang memakan tanaman tersebut ditemukan mengandung arsenik anorganik.

Sementara makanan laut dan ikan dikenal sebagai sumber arsenik organik yang tidak terlalu berbahaya.

Air yang terkontaminasi jadi salah satu jalur masuknya arsenik ke dalam beras. Tapi, itu bukan satu-satunya cara arsenik memengaruhi makanan kita.

Ahli gizi lainnya Sharon Palmer mengatakan bahwa di beberapa wilayah tanah, seperti di AS bagian tenggara, terdapat lebih banyak arsenik karena sejarah produksi kapas yang mengharuskan penggunaan pestisida berbasis arsenik.

"[Akibatnya] padi dapat mengandung lebih banyak arsenik daripada makanan lain karena produksi pagi mengharuskan penggenangan lahan, sehingga meningkatkan kemungkinan arsenik diserap oleh akar ke dalam tanaman dan biji-bijian," jelas Palmer.

Tak cuma di AS, beberapa kawasan lain di dunia juga memiliki tanah yang mengandung arsenik, seperti di kawasan Asia Selatan dan Tenggara.

Apakah perlu berhenti makan nasi?

Meski arsenik ditemukan di dalamnya, bukan berarti beras atau nasi tidak boleh dikonsumsi.

"Seperti kebanyakan aspek nutrisi, variasi dan moderasi adalah kunci untuk mengurangi paparan arsenik," ujar Malkani.

Anda tak perlu menghindarinya. Tapi, konsumsi dan siapkan nasi dengan bijak. Pertimbangkan juga untuk memadukan nasi dengan biji-bijian agar nutrisi lebih lengkap.

Cara memasak nasi dengan benar

Mengutip Healthshots, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kadar arsenik pada nasi. Salah satunya telah dibuktikan dalam penelitian.

Berikut cara yang bisa dilakukan:

1. Rendam beras semalaman sebelum dimasak. Perendaman akan menurunkan kadar arsenik hingga 80 persen.
2. Cuci kembali beras keesokan harinya.
3. Masak hingga benar-benar matang.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER