Atur Asupan, Ini 5 Bahaya Kelebihan Karbohidrat pada Tubuh

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Jul 2025 14:30 WIB
Tubuh perlu karbohidrat sebagai sumber energi. Namun jangan sampai asupannya berlebihan sebab bisa picu sejumlah bahaya.
Ilustrasi. Tubuh perlu karbohidrat sebagai sumber energi. Atur asupannya sebab ada sejumlah bahaya kelebihan karbohidrat. (Astari Dewi Larasati)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Karbohidrat merupakan salah satu makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi utama. Namun, jangan sampai berlebihan sebab ada sejumlah bahaya kelebihan karbohidrat pada tubuh.

Mengutip Eat This, Not That!, ada dua jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana yang cepat dicerna dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Kemudian ada karbohidrat kompleks yang dicerna lebih lambat dan memberikan energi stabil.

Meski karbohidrat sangat dibutuhkan, konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahaya kelebihan karbohidrat

Untuk konsumsi harian, sebaiknya Anda memilih tipe karbohidrat kompleks yang lama dicerna. Adapun untuk batasan asupan hariannya, Pedoman Diet AS 2020-2025 merekomendasikan 45-65 persen kalori harian berasal dari karbohidrat.

Kebutuhan kalori 2.000 kalori per hari, misal, berarti Anda membutuhkan karbohidrat sebesar 900-1.200 kalori atau 225-325 gram per hari.

Upayakan konsumsi harian tidak melebihi rekomendasi tersebut. Berikut ini beberapa bahayanya konsumsi karbohidrat berlebihan yang perlu Anda waspadai.

1. Memicu kenaikan berat badan

Salah satu dampak paling umum dari kelebihan karbohidrat adalah kenaikan berat badan. Hal ini terutama kalau Anda sering mengonsumsi karbohidrat sederhana, seperti keripik dan makanan manis yang memicu makan berlebihan.

Karbohidrat jenis ini cenderung rendah nutrisi dan tinggi kalori kosong. Sebuah penelitian menunjukkan, peningkatan konsumsi pati atau gula tambahan sebanyak 100 gram per hari dapat menyebabkan kenaikan berat badan 1 hingga 1,5 kilogram dalam empat tahun.

Sebaliknya, peningkatan konsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, buah, dan sayur justru membantu menurunkan berat badan.

2. Risiko gula darah tinggi

Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Saat karbohidrat dicerna, tubuh mengubahnya menjadi glukosa yang masuk ke aliran darah sebagai sumber energi.

Akan tetapi, konsumsi glukosa berlebihan yang berasal dari karbohidrat sederhana dapat menyebabkan kadar gula darah tidak stabil. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, berpotensi memicu resistensi insulin dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

3. Gangguan pencernaan

Selalu Mengalami Sakit Perut/Foto: Pexels.com/Andrea PiacquadioIlustrasi. Bahaya kelebihan karbohidrat salah satunya gangguan pencernaan. (Gayuh Tri Pinjungwati)

Kalau Anda sering mengalami sembelit atau sulit buang air besar, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah kelebihan karbohidrat. Karbohidrat olahan seperti nasi putih dan roti putih biasanya rendah serat, sehingga tidak membantu melancarkan pencernaan.

Akibatnya, makanan susah dicerna dengan baik di usus dan menyebabkan perut kembung atau tidak nyaman. Dilansir dari NDTV, mengganti karbohidrat olahan dengan makanan fermentasi seperti tempe dan yogurt yang baik untuk kesehatan usus bisa membantu mengatasi masalah ini.

4. Karies gigi

Karbohidrat, terutama yang mengandung pati seperti keripik dan pasta, dapat dipecah oleh air liur menjadi gula sederhana. Gula ini kemudian menjadi makanan bagi bakteri di mulut yang menghasilkan asam.

Asam tersebut lalu merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi atau karies. Selain mengurangi konsumsi karbohidrat, menyikat gigi setelah makan juga penting untuk mencegah kerusakan gigi.

5. Jerawat dan masalah kulit lainnya

Kelebihan karbohidrat olahan juga berdampak buruk pada kesehatan kulit. Konsumsi gula dan karbohidrat sederhana yang berlebihan dapat memicu lonjakan insulin.

Lonjakan inilah yang menyebabkan peradangan pada kulit, hingga akhirnya muncul jerawat, penuaan dini, kerutan, dan warna kulit yang tidak merata.

Kelebihan karbohidrat bisa memicu glycation, yaitu proses ketika gula merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kekenyalan dan kekencangan kulit. Sebaiknya kurangi asupan gula dan karbohidrat olahan jika ingin awet muda.

(rea/els)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER