Tubuh memiliki mekanisme untuk membersihkan diri dari 'sampah' dan racun. Namun beberapa tips detoks berikut bisa mendukung proses bersih-bersih tubuh lebih optimal.
Detoks atau detoksifikasi adalah proses membersihkan tubuh dari racun. Racun-racun ini jika menumpuk bisa memicu penyakit dan bikin berat badan naik.
Kemudian bisa saja tanpa sadar Anda mengonsumsi pangan atau melakukan aktivitas yang justru menghambat detoksifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, simak beberapa tips detoks tubuh agar proses pembersihan berlangsung optimal.
Konsumsi alkohol berlebihan bisa mengganggu fungsi hati termasuk memicu penyakit hati berlemak (fatty liver). Saat hati tidak berfungsi normal, proses penyaringan limbah dan racun tubuh pun terganggu.Oleh karenanya, konsumsi alkohol harus dibatasi.
Aktivitas tidur terdengar sepele tapi justru ini sangat mendukung detoksifikasi tubuh. Tidur memberikan kesempatan otak untuk mengatur ulang dan mengisi ulang dirinya sendiri.
Kebiasaan begadang membuat racun menumpuk. Jika Anda merasa sering tidak enak badan maka, jam tidur perlu dievaluasi. Orang dewasa setidaknya tidur selama 7-9 jam setiap malam.
Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Artinya, kekurangan air bisa mengganggu fungsi tubuh termasuk proses pembuangan limbah.
Air dalam detoksifikasi punya fungsi utama membuang racun dan limbah metabolisme lewat urine.
![]() |
Tak hanya berkontribusi pada penyakit kardiovaskular dan penyakit metabolik, rupanya asupan gula dan pangan olahan berlebihan bisa mengganggu proses pembersihan tubuh.
Tips detoks tubuh salah satunya perhatikan asupan makanan. Kontrol asupan gula tambahan dan pangan olahan yang biasanya tinggi gula, garam, dan lemak.
Tumpukan limbah ditambah stres oksidatif mempercepat kemunculan penyakit. Anda perlu pangan tinggi antioksidan yang melindungi dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
Zat-zat antioksidan bisa ditemukan pada buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, rempah, dan teh hijau.
Usus yang sehat membuat proses detoksifikasi lancar. Pangan tinggi prebiotik mampu mendukung kesehatan usus dengan memberi makan bakteri 'baik'.
Bakteri ini kemudian bisa menghasilkan nutrisi berupa asam lemak rantai pendek yang punya peran besar dalam kesehatan pencernaan.
Pangan tinggi prebiotik antara lain, tomat, pisang, jenis buah beri, asparagus, bawang merah, bawang putih, dan gandum.
(els/els)