7 Kebiasaan yang Memperlambat Metabolisme, Bikin BB Sulit Turun

CNN Indonesia
Senin, 07 Jul 2025 10:00 WIB
Metabolisme yang lambat menyulitkan proses penurunan berat badan. Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari ini bisa memperlambat metabolisme.
Ilustrasi. Main HP sebelum tidur bisa memperlambat metabolisme. (iStockphoto/monkeybusinessimages)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak orang berupaya menjaga berat badan dengan diet atau olahraga, namun seringkali lupa bahwa metabolisme tubuh juga berperan besar dalam proses tersebut.

Metabolisme yang lambat membuat tubuh membakar kalori lebih sedikit, menyulitkan penurunan berat badan, bahkan ketika asupan makanan sudah dikurangi.

Beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan metabolisme memang tak bisa diubah, seperti usia dan jenis kelamin. Namun, ada banyak hal yang bisa dikendalikan untuk menjaga agar metabolisme tetap optimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari justru diam-diam menjadi penghambat metabolisme Anda.

Berikut tujuh kebiasaan umum yang tanpa disadari bisa merusak metabolisme tubuh, melansir Eat This Not That.

1. Terlalu lama scrolling gadget

Berselancar di ponsel pada malam hari tak cuma bikin Anda sulit tidur, tapi juga mengganggu ritme sirkadian alias jam biologis tubuh.

Cahaya biru dari layar ponsel atau komputer bisa menekan produksi melatonin, hormon penting untuk tidur berkualitas.

Paparan cahaya buatan di malam hari juga bisa meningkatkan risiko resistensi insulin, faktor yang berkaitan langsung dengan melambatnya metabolisme.

Untuk mencegah hal ini, disarankan agar berhenti menatap layar setelah matahari terbenam, atau gunakan kacamata penyaring cahaya biru.

2. Kualitas tidur yang buruk

ilustrasi mimpiIlustrasi. Kualitas tidur yang buruk bisa memperlambat metabolisme. (istockphoto/Adene Sanchez)

Kualitas tidur jauh lebih penting daripada kuantitas. Satu malam tidur buruk saja sudah cukup untuk mengacaukan hormon lapar dan sensitivitas insulin.

Tidur dalam suhu ruangan yang sejuk, menghindari makanan berat dan olahraga berat sebelum tidur, serta menjauh dari cahaya buatan bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.

Jika memungkinkan, pantau pola tidur menggunakan alat pelacak tidur.

3. Kurang asupan protein

Kurangnya protein dalam menu harian dapat memperlambat proses metabolisme tubuh. Protein membantu membentuk dan memelihara jaringan otot, mempercepat pemulihan setelah olahraga, dan membuat Anda kenyang lebih lama.

Anda disarankan minimal mengonsumsi satu gram protein hewani berkualitas per pon berat badan ideal per hari. Opsi terbaik termasuk daging sapi yang diberi pakan rumput, makanan laut rendah merkuri, telur dari ayam bebas kandang, dan produk susu yang berasal dari hewan jika Anda toleran terhadap laktosa.

4. Diet keto yang terlalu lama

Meski efektif menurunkan berat badan dalam jangka pendek, menerapkan diet keto terlalu lama bisa menjadi bumerang. Asupan karbohidrat yang terlalu rendah dalam waktu lama bisa menurunkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme.

Solusinya adalah menerapkan pola cyclical ketogenic diet atau keto siklik. Artinya, sesekali konsumsi karbohidrat berkualitas seperti nasi putih, buah rendah fruktosa, atau madu mentah. Strategi ini menjaga hormon tetap seimbang tanpa mengorbankan metabolisme.

5. Konsumsi alkohol

Alkohol, walau hanya sedikit, tetap membebani metabolisme tubuh. Saat hati sibuk memproses alkohol, fungsinya dalam mengelola lemak dan gula jadi terganggu. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan risiko penyakit hati berlemak.

6. Minum kopi yang terkontaminasi jamur

Prepairing iced latte on wooden tableIlustrasi. Minum kopi berjamur, salah satu kebiasaan yang memperlambat metabolisme. (iStockphoto)

Banyak kopi di pasaran ternyata mengandung mikotoksin, racun jamur yang terbentuk selama proses penyimpanan. Mikotoksin sangat beracun bagi hati dan ginjal, serta bisa mengganggu hormon tubuh.

Jika Anda penggemar kopi, pilih merek yang telah diuji bebas mikotoksin. Kopi yang bersih dan berkualitas bukan hanya aman, tapi juga mendukung fungsi metabolisme tubuh secara optimal.

7. Salah jenis olahraga

Tak semua olahraga baik untuk metabolisme. Latihan kardio intensitas sedang yang dilakukan dalam durasi panjang justru membakar jaringan otot.

Otot merupakan jaringan yang sangat aktif secara metabolik. Kehilangan otot berarti menurunkan kemampuan tubuh membakar kalori saat istirahat.

Coba kardio panjang dengan latihan interval intensitas tinggi (HIIT) dan angkat beban beberapa kali seminggu. HIIT tak hanya efisien, tapi juga meningkatkan metabolisme selama berjam-jam setelah latihan.

(tis/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER