Jakarta, CNN Indonesia -- Kerontokan rambut merupakan salah satu dari tiga masalah rambut yang paling banyak dialami orang-orang.
Penyebab rambut rontok bisa disebabkan oleh begitu banyak faktor. Namun ada beberapa alasan mendasar yang membuat masalah rambut rontok terus-menerus dalam jumlah banyak.
Ahli kesehatan rambut dr. Gloria Novelita mengungkapkan bahwa masalah kerontokan rambut baru mencapai kategori mengkhawatirkan jika tiap hari jumlah rambut yang rontok mencapai 100 helai atau lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah rambut yang rontok tentu sulit untuk dihitung. Cara terbaik untuk mengukur, karenanya, adalah selalu memperhatikan kondisi rambut. Jika rambut tiba-tiba terasa tipis daripada biasanya, atau helaian rambut lepas secara masif dibandingkan sebelumnya, barulah perawatan yang lebih intensif dari dokter diperlukan.
"Dikira-kira saja, soalnya gak mungkin dihitung. Kalau ada kerontokan yang lebih masif daripada biasanya, berarti itu warning," ucap Gloria.
Dia mengungkapkan ada lima faktor utama yang menjadi penyebab kerontokan rambut.
1. GenetisBentuk, warna dan jenis rambut diturunkan secara genetis. Begitu juga dengan kecenderungan-kecenderungan seperti rambut rontok. Jika anggota keluarga banyak yang memiliki masalah rambut rontok, bisa jadi alasan rambut rontok tak kunjung sembuh adalah karena masalah genetis atau keturunan.
Biasanya, perempuan akan mulai mengalami kerontokan rambut di usia 30 hingga 40 tahunan. Hal ini disebabkan perubahan hormon estrogen di dalam tubuh.
Walau begitu, tiap orang memiliki kecenderungan masing-masing yang diatur oleh gen. Jika mengalami kerontokan rambut yang masif pada usia dini, faktor genetis bisa menjadi salah satu alasan.
2. Kondisi medisAda beberapa kondisi medis yang dapat menjadi alasan di balik kerontokan rambut. Misalnya anemia, penyakit autoimun, infeksi kulit kepala, trikotilomania, dan perubahan hormon.
3. Gaya hidup"Faktor yang ketiga yang paling banyak ditemui sebenarnya adalah lifestyle," ucap Gloria pada sebuah talkshow di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).
Faktor gaya hidup yang mempengaruhi kerontokan rambut mencakup asupan nutrisi dan aktivitas fisik.
Agar pertumbuhan rambut optimal, tubuh memerlukan asupan nutrisi yang cukup. Asupan nutrisi ini khususnya merupakan protein, vitamin B3 kompleks atau nicotinamide, dan seng.
Kurangnya berolahraga juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan rambut.
"Kurangnya aktivitas fisik, karena misalnya sibuk bekerja, merupakan alasan lainnya," ujar Gloria.
Pada umumnya, masalah rambut rontok yang dialami perempuan pada usia 20 tahunan juga disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik.
4. Kebiasaan penataan rambutAda beberapa kebiasaan penataan rambut yang berdampak negatif terhadap kesehatan rambut. Misalnya, mengikat rambut terlalu kuat.
Mengikat rambut terlalu kuat dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus dapat menyebabkan hair traction, yakni tekanan pada kulit kepala.
Kebiasaan penataan rambut lain yang bisa berdampak buruk diantaranya sasak rambut dan ekstensi rambut dalam jangka waktu lama dan konsisten.
5. StresSiklus pertumbuhan rambut terdiri dari beberapa fase. Fase yang pertama adalah fase anagen, yakni fase pertumbuhan yang memakan waktu 2 hingga 6 tahun.
Fase kedua adalah fase katagen, yakni fase peralihan selama 2 hingga 3 minggu. Kemudian fase ketiga adalah telogen, yakni fase istirahat yang memakan waktu 3 hingga 4 bulan. Fase terakhir adalah fase eksogen dimana rambut lepas.
Stres dapat mempercepat siklus ini, yang akhirnya menyebabkan rambut rontok lebih banyak daripada biasanya.
(ast/chs)