Danantara Suntik Krakatau Steel Rp4,9 T, Buat Apa?

CNN Indonesia
Rabu, 24 Des 2025 14:52 WIB
PT Danantara Asset Management (Persero) menyuntikkan Rp4,93 triliun ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui skema pinjaman pemegang saham (shareholder loan).
PT Danantara Asset Management (Persero) menyuntikkan Rp4,93 triliun ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui skema pinjaman pemegang saham (shareholder loan). Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Danantara Asset Management (Persero) menyuntikkan Rp4,93 triliun ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui skema pinjaman pemegang saham (shareholder loan).

Suntikan dana ini merupakan bagian dari program restrukturisasi penyehatan perseroan yang ditujukan untuk menjaga keberlangsungan usaha dan memperkuat likuiditas perusahaan.

Mengutip laporan perusahaan dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Selasa (23/12), perseroan menyebut pendanaan ini dibutuhkan untuk menopang operasional bisnis baja yang masih menghadapi tekanan kinerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Latar belakang pelaksanaan transaksi oleh perseroan adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja guna menjaga keberlangsungan usaha perseroan," bunyi laporan perusahaan.

Total nilai transaksi mencapai maksimal Rp4.935.055.000.000 atau setara sekitar US$295 juta.

Dana tersebut terdiri dari pinjaman modal kerja Rp4,18 triliun dengan tenor minimal lima tahun dan Rp752,8 miliar untuk pendanaan Program Pengunduran Diri Sukarela (golden handshake) serta penyehatan Dana Pensiun Krakatau Steel melalui skema lump sum window dengan tenor minimal enam tahun.

Perusahaan menjelaskan dana modal kerja akan digunakan antara lain untuk pembelian bahan baku pabrik hot strip mill (HSM) dan cold rolled coil (CRM), serta mendukung pemenuhan bahan baku pabrik pipa. Operasional HSM disebut menjadi faktor kunci karena sangat menentukan kinerja produksi baja Krakatau Steel.

Dengan dukungan pendanaan dari PT Danantara Asset Management, KRAS menargetkan penguatan likuiditas agar operasional berjalan lebih optimal.

Perusahaan juga berharap langkah ini dapat menurunkan biaya produksi, meningkatkan volume produksi dan penjualan, serta memperkuat daya saing baja nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap baja impor.

Dari sisi regulasi, transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material karena nilainya melebihi 20 persen dari ekuitas perseroan.

Namun, Krakatau Steel dikecualikan dari kewajiban meminta persetujuan RUPS dan menggunakan penilai independen karena transaksi dilakukan dalam rangka restrukturisasi perusahaan terbuka yang dikendalikan pemerintah.

Manajemen perusahaan juga menyatakan transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan. Hubungan afiliasi terjadi karena Danantara merupakan pemegang saham mayoritas Krakatau Steel.

Seluruh informasi material terkait transaksi tersebut telah diungkapkan kepada publik sesuai ketentuan yang berlaku.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER