Pertamina Patra Niaga Matangkan Persiapan Merger dengan PIS dan KPI

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 09:15 WIB
PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen mengikuti arahan holding dalam proses merger dengan Pertamina International Shipping dan Kilang Pertamina Internasional.
PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen mengikuti arahan holding dalam proses merger dengan Pertamina International Shipping dan Kilang Pertamina Internasional. Ilustrasi. (Arsip Pertamina).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina Patra Niaga (PPN) berkomitmen penuh mengikuti arahan holding dalam proses merger dengan Pertamina International Shipping (PIS) dan Kilang Pertamina Internasional (KPI). Ketiganya dijadwalkan melebur jadi satu pada 1 Januari 2026.

Corporate Secretary PPN Roberth MV Dumatubun mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan persiapan secara paralel dari sisi operasional agar tidak mengganggu layanan publik saat proses penggabungan dilakukan.

"Persiapan tetap kita jalani bagaimana itu ditentukan. Kami ikut arahan saja dari holding seperti apa nantinya, tapi secara paralel kita siapkan secara operasional," ujar Roberth dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Robert, merger perusahaan adalah hal yang lumrah dalam dunia usaha. Terlebih, tujuannya untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan jangka panjang.

"Ini sebenarnya sudah common dilakukan. Jadi nanti antara KPI sebagian PIS ada merger dan spin-off. KPI nanti bentuknya merger, kalau sebagian PIS itu bentuknya spin-off," katanya.

Direktur utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius sebelumnya mengatakan proses penggabungan ketiga anak usaha itu tengah berjalan dan pihaknya akan meminta arahan Danantara sebagai pemegang saham terkait penggabungan ini.

"Jadi prosesnya masih berjalan, memang kita targetnya sebelum akhir Desember 2025 sudah restrukturisasi, itu sudah jalan," kata Simon ditemui usai acara Indonesia Langgas Berenergi yang digagas Detik dan CNN Indonesia, di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).

Menurut Simon, sebelum akhir tahun diharapkan seluruh proses penggabungan sudah selesai dan ketiga anak usaha tersebut menjadi satu perusahaan.

"Mudah-mudahan (akhir Desember 2025) sudah eksekusi," ujarnya.

Pertamina memang tengah menyusun beberapa aksi korporasi, termasuk penggabungan Pelita Air ke Garuda Indonesia yang masih dalam tahap kajian.

Namun, kedua perusahaan sudah sembari berjalan pembahasannya dan juga laporan ke Danantara.

"Jadi kalau memang bisa terkejar sebelum 2025 mungkin lebih cepat. Jadi sudah paralel semua sekarang," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER