Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan akan memangkas target produksi nikel dan batu bara di tahun depan.
Bahlil menuturkan pemangkasan produksi nikel dan batu bara dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2026 bertujuan untuk mengerek harga kedua komoditas dengan cara mengatur pasokan dan permintaan.
"Semuanya kami pangkas. Bukan hanya nikel, batu bara pun kami pangkas," ujar Bahlil usai Konferensi Pers Kesiapan Sektor ESDM Menghadapi Periode Nataru, di Jakarta, Jumat (19/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil menyebut harga batu bara saat ini turun karena jumlah batu bara yang diperjualbelikan kurang lebih sekitar 1,3 miliar ton, di mana Indonesia memasok separuhnya.
"Indonesia sendiri menyuplai sekitar 500-600 juta ton, hampir 50 persen," ucapnya.
Menurutnya, tingginya pasokan batu bara dari Indonesia menyebabkan harga batu bara anjlok.
Harga acuan batu bara menunjukkan tren penurunan sejak November hingga saat ini, di mana harganya sampai anjlok ke US$98,26 per ton. Padahal di akhir 2024, harga batu bara masih di angka US$114,43 per ton.
"Ini kami mengontrol bagi perusahaan-perusahaan yang tidak menaati aturan, ya mohon maaf. RKAB-nya juga mungkin akan dilakukan peninjauan," ujar Bahlil.
(pta)