Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mendorong transisi energi bersih dan pembangunan berkelanjutan nasional. Hingga Kuartal III 2025, pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri untuk sektor energi terbarukan menembus Rp13 triliun, tumbuh 29% secara tahunan (YoY).
Pertumbuhan ini menegaskan komitmen perseroan dalam mendukung agenda ekonomi hijau serta prioritas Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan transformasi energi rendah karbon sebagai salah satu fokus utama.
Senior Vice President Environmental, Social and Governance Group Bank Mandiri, Monica Yoanita Octavia menjelaskan, komitmen tersebut memastikan arah pembiayaan Bank Mandiri selalu selaras dengan kebijakan Pemerintah dan prioritas strategis nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bank nasional, kami melihat target transisi energi sebagai mandat bersama. Karena itu, kami secara konsisten mengikuti kebijakan dan roadmap Pemerintah, mulai dari Program Strategis Nasional (PSN) hingga rencana transisi energi dalam RUPTL, RUKN, serta berbagai kebijakan di sektor energi lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/11).
Menurut dia, dengan menjaga keselarasan ini, Bank Mandiri memperkuat kontribusi terhadap target dekarbonisasi Indonesia, serta memastikan pertumbuhan portofolio hijau Bank Mandiri dalam mendukung percepatan transisi energi dan pembangunan berkelanjutan nasional.
Monica menegaskan, pembiayaan energi terbarukan memiliki peran strategis. Tidak hanya dalam menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga dalam memperluas jangkauan Bank Mandiri untuk mendukung transformasi bisnis hijau di Indonesia.
Ia menjelaskan, Bank Mandiri hadir sebagai mitra transisi yang tidak hanya mendampingi perusahaan korporasi, tetapi juga seluruh value chain-nya, sehingga tercipta ekosistem energi terbarukan yang lebih solid.
"Pembiayaan yang kami berikan tidak hanya berfokus pada proyek besar pada korporasi, tetapi juga dirancang untuk memperkuat seluruh ekosistem pendukungnya, mulai dari rantai pasok hingga pelaku usaha di lapisan berikutnya," ucapnya.
"Dengan pendekatan menyeluruh ini, kami ingin memastikan ekosistem energi terbarukan tumbuh secara merata, terintegrasi, dan berkelanjutan," tambahnya.
Sebagai bagian dari pendekatan tersebut, pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri pada sektor energi terbarukan mencakup proyek-proyek pembangkit listrik seperti PLTA, PLTS, PLT Mini Hydro, PLT Biomass, dan PLTP panas bumi.
Tidak hanya berfokus pada sisi pembangkit, Bank Mandiri juga memperkuat industri pendukung EBT melalui pembiayaan bagi manufaktur panel surya dan fasilitas pengolahan biodiesel.
Hingga Kuartal III 2025, total pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp310,05 triliun, tumbuh 8,7% YoY. Dari jumlah tersebut, pembiayaan hijau berkontribusi Rp159 triliun, meningkat 12% YoY, dengan pangsa pasar lebih dari 35% di antara empat bank besar nasional.
Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah sektor prioritas, termasuk produk eco-efficient sebesar Rp13,2 triliun tumbuh 40% YoY, sektor energi terbarukan sebesar Rp13 triliun tumbuh 29% YoY, serta transportasi bersih sebesar Rp9,7 triliun tumbuh 35% YoY.
Pencapaian ini semakin mempertegas posisi Bank Mandiri sebagai salah satu sustainability leaders di sektor keuangan Indonesia, sekaligus memperlihatkan konsistensi perseroan dalam mendorong percepatan transisi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkelanjutan.
(ory/ory)