Pertamina Gaet Waste4Change Kelola 5,79 Ton Sampah Eco RunFest 2025

Pertamina | CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 17:30 WIB
Pertamina menggandeng Waste4Change untuk mengelola 5,79 ton sampah hang dihasilkan selama penyelenggaraab Eco RunFest 2025, Minggu (23/11) lalu.
Foto: Arsip Pertamina
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina kembali menegaskan komitmennya terhadap kebersihan lingkungan dan energi berkelanjutan melalui penyelenggaraan Eco RunFest 2025.

Ajang olahraga tahunan yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (13/11) ini tak hanya menghadirkan pengalaman berlari, tetapi juga mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Salah satunya diwujudkan melalui pengelolaan sampah yang dihasilkan pasca event Eco RunFest 2025.

Dalam event tersebut, Pertamina bekerja sama dengan perusahaan pengelola sampah Waste4Change untuk mengolah 5,79 ton sampah yang terkumpul dari tujuh titik pengumpulan. Seluruh sampah langsung diangkut dan diproses pada hari yang sama di Rumah Pemulihan Material (RPM) Vida Bekasi milik Waste4Change.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timbulan sampah tahun ini tercatat jauh lebih rendah dibandingkan prediksi awal 11 ton, meski jumlah partisipan meningkat. Capaian tersebut juga menunjukkan perbaikan dari tahun 2024 yang menghasilkan 6,97 ton sampah dari estimasi 9 ton.

Penurunan timbulan ini menjadi indikator keberhasilan upaya pengurangan sampah di area acara, terutama melalui penyediaan water station dan kampanye ajakan membawa tumbler yang efektif menekan penggunaan kemasan sekali pakai.

Pengurangan timbulan ini juga memberikan dampak lingkungan yang positif, setara dengan menanam 72 pohon selama 10 tahun atau mengisi daya lebih dari 350 ribu smartphone.

"Kami memiliki target pemilahan selesai dalam satu hari untuk menghindari bau dan risiko polusi udara. Begitu sampah datang, tim kami langsung bekerja," ujar Andhika, Perwakilan Operasional Rumah Pemulihan Material Bekasi, Waste4Change.

Menurut Andhika, dari hasil pemilahan 70% material masih bernilai manfaat, sementara 30% merupakan residu.

Material bernilai tinggi didominasi oleh kemasan minuman PET yang mencapai sekitar 4 ton. Rata-rata kemasan minuman yang telah dibersihkan memiliki nilai jual Rp 9.000 per kilogram.

Sementara itu, residu seperti tisu, sampah organik bercampur, dan multilayer packaging diolah menjadi biomassa yang dapat dimanfaatkan industri sebagai bahan bakar alternatif boiler.

"Pertamina Eco RunFest cenderung menghasilkan sampah dengan kualitas baik. Materialnya bersih dan tidak terlalu terkontaminasi sehingga off-taker sangat menyukainya. Ini memberi nilai ekonomi bagi pengelola dan memastikan sampah tidak berakhir di TPA," tambah Andhika.

Dalam seluruh proses, Waste4Change memastikan tidak ada limbah B3 yang tercampur. Jika ditemukan material berbahaya seperti jarum suntik, perusahaan akan memisahkannya dan mengembalikannya kepada penyelenggara untuk diproses sesuai prosedur.

Menurutnya, di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, sampah punya nilai bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor daur ulang.

"Melalui event ini, kami ingin menunjukkan bahwa sampah ketika dikelola dengan benar dapat menjadi sumber manfaat," tambah Andhika.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, mengatakan, Eco RunFest menjadi bukti bahwa aktivitas olahraga dapat selaras dengan praktik keberlanjutan.

Dia menjelaskan, Pertamina Eco RunFest dilaksanakan dengan standar pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Baron menegaskan, edukasi mengenai pengelolaan sampah perlu dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan masyarakat sehari-hari.

"Kami tidak hanya fokus pada pengalaman para pelari, tetapi juga memastikan setiap aktivitas memberi manfaat bagi lingkungan," ujar Baron.

(ory/ory)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER