Setoran Cukai Rokok Tembus Rp176 T per Oktober 2025

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2025 08:30 WIB
DJBC Kemenkeu mencatat penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) terealisasi Rp176,5 triliun hingga Oktober 2025 atau naik 5,7 persen (yoy).
DJBC Kemenkeu mencatat penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) terealisasi Rp176,5 triliun hingga Oktober 2025 atau naik 5,7 persen (yoy). Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) alias cukai rokok terealisasi Rp176,5 triliun hingga Oktober 2025, melonjak 5,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama mengatakan realisasi cukai rokok ini setara 76,7 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025.

"Realisasi CHT dipengaruhi oleh normalisai kebijakan penundaan pelunasan cukai di 2024 menjadi 2 bulan di 2025," ujar Djaka dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI, Senin (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Djaka, apabila tidak ada kebijakan penundaan pembayaran cukai 2024, maka penerimaan cukai rokok secara keseluruhan terkontraksi.

"Jika pengaruh kebijakan penundaan pelunasan pita cukai dihilangkan penerimaan cukai hasil tembakau terkontraksi sebesar 2,3 persen," jelasnya.

Di sisi lain, Djaka menyebutkan penurunan penerimaan ini sejalan dengan berkurangnya produksi rokok hingga 2,8 persen. Rokok golongan 1 yang bahkan turun 9,4 persen.

Sementara, untuk golongan 2 naik 3,2 persen dan dari rokok golongan tiga naik 6 persen dibanding periode yang sama pada 2024.

Selanjutnya, realisasi cukai minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA) mencapai Rp7,4 triliun atau 72,1 persen dari target APBN dan tumbuh 2,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Realisasi cukai MMEA tumbuh 2,6 persen didorong oleh produksi tumbuh 2,2 persen. Realisasi cukai Etil Alkohol sebesar Rp121,7 miliar atau 102,6 persen, yang tumbuh 3,6 persen didorong oleh tumbuhnya produksi," pungkas Djaka.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER