Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mempromosikan sistem pembayaran digital nasional, QRIS, sebagai solusi yang sederhana dan mudah diakses di hadapan para pemimpin dunia dalam KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (23/11), waktu setempat
Dalam sesi pembahasan ekonomi berkelanjutan, perdagangan, dan pembiayaan pembangunan, Gibran menegaskan bahwa Indonesia terus mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi digital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard), kata dia, telah menjadi contoh bagaimana solusi digital yang murah dan praktis dapat memperluas partisipasi ekonomi.
"Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi ekonomi dan mengurangi kesenjangan," kata dia, melansir Antara.
Gibran juga menyambut fokus G20 pada pembiayaan berkelanjutan, namun menilai ambisi tersebut perlu ditingkatkan untuk menutup kesenjangan pendanaan, terutama bagi negara berkembang.
Dia menekankan perlunya akses pembiayaan yang lebih terjangkau, adil, dan dapat diprediksi melalui berbagai mekanisme, seperti penghapusan utang, inovasi pendanaan, blended finance, hingga skema transisi hijau.
Indonesia, lanjutnya, telah mengalokasikan lebih dari separuh anggaran iklim nasional, sekitar US$2,5 miliar per tahun setara Rp41,75 triliun untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim.
Selain itu, Gibran menyinggung perkembangan teknologi baru, termasuk aset kripto dan token digital seperti Bitcoin, yang menurutnya membawa peluang sekaligus risiko.
Untuk itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog mengenai economic intelligence guna memperkuat pemahaman bersama terhadap dinamika ekonomi digital global.
Dengan dorongan tersebut, Indonesia berharap G20 dapat memainkan peran lebih kuat dalam menciptakan sistem keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.
(tis/tis)