Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengingatkan cabai menjadi komoditas yang paling perlu diwaspadai menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Pasalnya, curah hujan yang tinggi memengaruhi produksi di banyak sentra.
Menurutnya, potensi gejolak harga cabai pada akhir dan awal tahun lebih dipicu faktor cuaca ketimbang momen perayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya kalau Nataru, yang perlu diantisipasi adalah cabai. Cabai itu diantisipasi. Cabai itu biasanya kalau akhir tahun sama awal tahun. Tapi karena faktor cuaca sebenarnya. Karena hujan terus. Jadi sebenarnya itu saja. Bukan karena mau Nataru," ujarnya di Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (21/11).
Budi menuturkan pemantauan terhadap harga kebutuhan pokok berlangsung intensif. Dalam kunjungan ke Surabaya baru-baru ini, ia melihat harga di pasar masih berada dalam level yang baik.
Pada saat bersamaan, ia juga mengikuti rapat kerja dengan kontributor Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) di Bandung yang mengawasi perkembangan harga di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Ia mengingatkan para kontributor agar menjaga kredibilitas data karena informasi tersebut menjadi rujukan bagi lembaga pemerintah termasuk Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kita pesan ke teman-teman (SP2KP), kita harus kredibel dan terpercaya data kita. Karena ketika kita membuat kebijakan tidak menjadi salah," katanya.
Ia menambahkan laporan terbaru menunjukkan kondisi harga sementara ini masih stabil dan tidak ada perubahan yang mengkhawatirkan.
Selain cabai, Budi menyebut ayam, telur, dan daging sapi sebagai komoditas yang biasanya dipantau menghadapi lonjakan permintaan akhir tahun. Namun situasi saat ini dianggap terkendali.
Ia mencontohkan kondisi di Bandung, di mana harga telur berada di kisaran Rp29 ribu per kilogram (kg), masih di bawah HET Rp30 ribu. Daging sapi, lanjutnya, berada pada kisaran Rp130 ribu hingga Rp140 ribu, sesuai dengan HET Rp140 ribu.
Ia menyampaikan stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga tersedia cukup sehingga serapannya berjalan baik. Dengan kondisi tersebut, ia berharap tren stabil ini dapat bertahan hingga puncak kebutuhan.
"Enggak ada ya sementara (gejolak harga jelang Nataru), mudah-mudahan enggak ya. Ya, kita antisipasi terus," ujarnya.
Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) periode 14-21 November 2025 turut menunjukkan stabilitas harga sejumlah komoditas. Rata-rata cabai merah keriting nasional berada pada Rp52.753 per kg, sementara cabai rawit merah berkisar Rp41.492.
Untuk komoditas protein hewani, harga telur ayam ras tercatat Rp30.530 dan daging sapi murni berada di tingkat nasional pada Rp135.220 per kg.
(del/sfr)