APEKSI Gelar Rembug Fiskal di Malang, Pemda Bertukar Tips Kerek PAD

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2025 19:16 WIB
APEKSI menggelar Rembug Fiskal di Kota Malang, forum para pemerintah daerah bertukar pikiran untuk meningkatkan pendapatan daerah masing-masing.
APEKSI menggelar Rembug Fiskal di Kota Malang, forum para pemerintah daerah bertukar pikiran untuk meningkatkan pendapatan daerah masing-masing. (CNN Indonesia/Anugerah Perkasa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menggelar Rembug Fiskal "PAD Kota Kita: Bukan Sekadar Angka" di Kota Malang, Jawa Timur hari ini, Jumat (7/11).

Para pemerintah daerah berbagi pengalaman dan strategi dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah, mulai dari inovasi digital, reformasi kelembagaan, optimalisasi aset daerah, hingga penguatan peran BUMD sebagai motor penggerak PAD.

Forum ini menjadi ruang pembelajaran bersama tentang tantangan dan praktik baik pengelolaan PAD di tingkat kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana sering saya sampaikan, terdapat tiga tantangan utama yang dihadapi APEKSI sebagai asosiasi yang menaungi seluruh pemerintah kota di Indonesia. Pertama, APEKSI harus mampu memperkecil disparitas antar kota di Indonesia yang memiliki karakteristik dan potensi sangat beragam," kata Ketua Dewan Pengurus APEKSI sekaligus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melalui keterangan tertulis.

Eri berkata Rembug Fiskal kali ini juga mendorong APEKSI agar dapat berperan sebagai jembatan antara para pemangku kepentingan lintas sektor, baik dalam aspek pembangunan di tingkat kota, nasional, maupun global.

APEKSI juga disiapkan menjadi wadah yang efektif untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi pemerintah kota dari 98 anggota APEKSI, khususnya dalam pelaksanaan otonomi daerah yang selaras dengan amanat konstitusi.

"Tugas kita bersama, bagaimana keberhasilan yang dicapai satu kota dapat menginspirasi dan menular ke kota lain," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat selaku tuan rumah sekaligus Ketua Komisariat Wilayah IV APEKSI menyampaikan acara ini menekankan pentingnya pendapatan asli daerah (PAD) dalam mendukung peran pemda.

"PAD bukan hanya soal pendapatan, tapi juga soal kemandirian, kreativitas, dan ketangguhan daerah dalam membiayai pembangunan kotanya sendiri," ujar Wahyu.

Tukar ilmu pemerintah daerah

Rembug Fiskal tahun ini dirancang sebagai ruang belajar bersama antarkota. Melalui sesi diskusi panel, para peserta dari Bapenda/BPKAD, BKAD, Bappeda, Setda, hingga BUMD saling bertukar pengalaman dalam menggali potensi lokal untuk memperkuat PAD.

Pelaksanaan rembug ini tidak berdiri sendiri, ia menjadi bagian dari perjalanan mengkaji, membicarakan, dan mendokumentasikan pengalaman kota-kota anggota APEKSI di rentang tahun 2022-2024.

Sejumlah praktisi turut berbagi pengalaman di forum ini, seperti Direktur PDAM Tirta Musi Kota Palembang M. Azharuddin, Direktur PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun Suyoto, Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kota Balikpapan Idham, Kepala Bapenda Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya, dan Kepala Bapenda Kota Lubuk Linggau Hendra Gunawan.

Diskusi ini dipandu oleh Koordinator Pengelolaan Pengetahuan APEKSI Sicillia Leiwakabessy.

Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah peluncuran buku seri praktik baik dengan judul PAD Kota Kita: Bukan Sekadar Angka. Buku ini memotret berbagai strategi pengelolaan dan peningkatan PAD di sejumlah kota anggota APEKSI.

Tak hanya berbagi di ruang diskusi, peserta juga diajak menyelami praktik nyata lewat kunjungan dan observasi ke beberapa lokasi strategis di Kota Malang. Mulai dari Command Center Bapenda yang menjadi pusat kendali digital layanan pajak daerah hingga Malang Creative Center (MCC) yang menjadi ekosistem kolaboratif bagi pelaku ekonomi kreatif.

Acara ini juga didukung PT SMI dan PT PII.

[Gambas:Video CNN]

(dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER