Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan gaya koboi yang dimilikinya merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto.
"Semua pekerjaan saya, walaupun saya kelihatannya koboi, itu disuruh oleh Presiden (Prabowo). Itu pandangan presiden," ungkap Purbaya dalam economic Hari Keuangan Nasional di Studio CNN, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
Wawancara lengkap bersama Purbaya dapat disaksikan dalam acara Economic Hari Keuangan yang akan tayang di CNNIndonesia TV Kamis (30/10) mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia bahkan menceritakan bahwa sikap Presiden Prabowo sebenarnya lebih keras. Kekerasan terlihat dalam sejumlah rapat. Purbaya mengatakan dirinya justru versi halus dari sang Kepala Negara.
Sang Bendahara Negara menegaskan tidak ada yang akan diubah dalam gaya komunikasi koboi miliknya. Walau, ia menyadari ada sejumlah orang yang tidak terima dengan caranya berkomunikasi.
"Saya baru tahu bahwa sebagian orang enggak bisa terima, tapi biar saja. For the sake of the country, I don't care! Tapi karena ini perintah (Presiden Prabowo), kalau diperintah berubah, saya berubah. Ini hanya perpanjangan tangan dari bapak presiden lah, dengan versi yang lebih halus," tuturnya.
"Presiden (Prabowo) lebih keras dari saya kok. Saya sudah korting berapa persen, sudah saya korting berapa puluh persen itu. Beliau lebih keras dari saya, jadi saya sudah versi halusnya lah," imbuh Purbaya.
Purbaya mengaku memang ada sejumlah pihak yang marah kepadanya, termasuk anggota DPR RI. Akan tetapi, dirinya tidak menyebut secara gamblang siapa anggota Parlemen yang dimaksud.
Kemarahan itu diklaim datang ketika dirinya bertekad membawa ekonomi Indonesia tumbuh lebih cepat. Purbaya menargetkan pertumbuhan 5,5 persen secara tahunan dalam jangka pendek dan menengah.
"Jangka pendek-menengah, saya coba hidupkan private sector dan government sector secara bersamaan. Government sudah saya dorong-dorong sedikit, walaupun ada yang marah sana sini, tapi biar saja. Ada beberapa orang (marah), ada deh. Ada yang anggota parlemen (DPR RI), katanya ikut campur sana sini. Enggak, saya gak ikut campur!" bebernya.
(skt/sfr)