Bos Danantara Luruskan Isu Garuda Indonesia Jual Pesawat

CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2025 16:57 WIB
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria meluruskan isu penjualan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria meluruskan isu penjualan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria meluruskan isu penjualan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

"Tidak ada penjualan aset (pesawat Garuda Indonesia), enggak ada," tepis Dony ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10).

"Penjualan aset itu bukan aset pesawat, masa pesawatnya dijual? Itu (pengembalian ke lessor) bukan dijual, tetapi kalau sudah jatuh tempo tentu ada yang dikembalikan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, Dony tidak merinci berapa pesawat yang harus dikembalikan Garuda ke pihak lessor.

Bos Danantara itu menekankan hal tersebut harus dikonfirmasi langsung oleh emiten berkode GIAA.

Dony Oskaria hanya menegaskan Garuda Indonesia diproyeksikan bakal mulai mengantongi keuntungan pada 2026 mendatang.

"Kita harapkan, kalau berdasarkan forecasting, tahun depan (2026) itu Garuda sudah akan untung," klaim Dony.

Sebelumnya, isu penjualan pesawat Garuda mencuat dalam mata agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 22 November 2025 di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Soekarno-Hatta. Ada empat agenda dalam RUPSLB Garuda bulan depan.

Pertama, persetujuan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor sehubungan dengan penerbitan saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa HMETD (PMTHMETD). Ini diklaim sebagai tindak lanjut RUPSLB 30 Juni 2025 lalu.

Kedua, meminta persetujuan pemegang saham terkait pengalihan kekayaan perseroan yang nilainya lebih dari 50 persen jumlah kekayaan bersih Garuda. Langkah ini dilakukan dengan pemindahtanganan serta penghapusbukuan aset berupa pesawat, unused pesawat, serta Low Value Asset (LVA) dan Unit Load Device (ULD).

Ketiga, meminta persetujuan pemegang saham terkait pelimpahan kewenangan terkait pengalihan kekayaan perseroan yang merupakan lebih dari 50 persen jumlah kekayaan bersih perusahaan.

Keempat, RUPSLB Garuda bermaksud meminta persetujuan pemegang saham atas rencana jangka panjang perusahaan (RJPP).

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER