Pemerintah: Hanya 1 Kontainer Cengkeh Suspek Paparan Radiasi Cesium

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2025 19:24 WIB
Satgas Penanganan Cs-137 menyebut hanya satu kontainer cengkeh yang dikembalikan dari AS menjadi suspek terkontaminasi radioaktif Cs-137.
Satgas Penanganan Cs-137 menyebut hanya satu kontainer cengkeh yang dikembalikan dari AS menjadi suspek terkontaminasi radioaktif Cs-137. (CNN Indonesia/Dela Naufalia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah memastikan hanya terdapat satu kontainer berisi cengkeh asal Indonesia yang diduga terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Langkah pemeriksaan dan pengamanan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keamanan produk ekspor rempah Indonesia, termasuk kerja sama dengan otoritas Amerika Serikat (AS).

Ketua Divisi Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cs-137 Bara Hasibuan mengatakan kontainer suspek tersebut dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada 29 Oktober 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu kontainer suspek Cs-137 berisi cengkeh dijadwalkan akan tiba di Surabaya pada 29 Oktober 2025. Jadi ya, kontainer yang suspek itu, suspek terkontaminasi Cs-137 hanya satu," ujar Bara dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (20/10).

Selain satu kontainer tersebut, terdapat 11 kontainer rempah lain yang berstatus return on board atau sedang dalam perjalanan kembali ke Surabaya setelah dikirim ke AS.

Pemerintah telah membentuk gugus tugas di Pelabuhan Tanjung Perak untuk menangani kedatangan seluruh kontainer tersebut. Gugus tugas melibatkan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Tanjung Perak, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, Badan Karantina Pertanian, Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP), maskapai pelayaran, dan instansi terkait lainnya.

Setiap kontainer akan diperiksa di pelabuhan maupun laboratorium uji. Bila terbukti mengandung kontaminasi Cs-137, produk tersebut akan segera dimusnahkan demi menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

Bara menjelaskan hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa pabrik pengolahan cengkeh PT Natural Java Spice (NJS) di Surabaya serta perkebunan cengkeh di Pati, Jawa Tengah, dinyatakan bersih dan aman dari paparan radiasi.

"Kedua area tersebut dinyatakan clean and clear," katanya.

Sementara di Lampung, Satgas melalui tim Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) melakukan penelusuran di enam titik, mencakup industri peleburan logam, gudang pengepul, serta kebun cengkeh pemasok utama. Dari hasil uji lapangan, ditemukan paparan Cs-137 pada sebagian kecil komoditas cengkeh di Lampung Selatan.

"Pengukuran menunjukkan tingkat paparan radiasi berada dalam kisaran sangat rendah dan tidak menimbulkan dampak kesehatan langsung bagi warga setempat," jelas Bara.

Komoditas lain di daerah tersebut seperti kopi, cokelat, pinang, dan cabai jawa dinyatakan bebas dari kontaminasi.

Satgas merekomendasikan agar cengkeh yang terindikasi terpapar tidak diperdagangkan sementara waktu hingga hasil uji laboratorium resmi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selesai dilakukan.

Bara menegaskan pasar ekspor ke Negeri Paman Sam tetap terbuka, selama produk memenuhi syarat sertifikasi bebas radioaktif yang diakui oleh otoritas AS.

Meski lokasi paparan telah teridentifikasi di Lampung, Bara menyebut sumber utama kontaminasi Cs-137 masih dalam penyelidikan.

"Kami belum bisa mengambil kesimpulan dari mana kontaminasi itu berasal atau bagaimana cengkeh di daerah Lampung Selatan tersebut bisa terkontaminasi," ujarnya.

"Kami akan melakukan analisis menyeluruh untuk menentukan sumbernya. Ini memerlukan investigasi dan tracing yang hati-hati sekali. Jika sudah bisa kami tentukan penyebabnya, tentu akan kami sampaikan ke publik," sambung Bara.

Sebelumnya, temuan terkait kontaminasi Cs-137 pada produk cengkeh asal Indonesia terdeteksi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Menindaklanjuti laporan tersebut, Satgas Penanganan Cs-137 langsung mengirimkan tim untuk memverifikasi ke lokasi pengolahan di Surabaya serta dua daerah sumber pasokan utama, yaitu Pati dan Lampung.

Kasus dugaan paparan radioaktif Cs-137 di Indonesia sendiri bermula dari penolakan ekspor produk udang beku asal Indonesia pada Agustus 2025, setelah otoritas AS mendeteksi unsur radioaktif pada sampel.

Investigasi dalam negeri kemudian menemukan material logam bekas mengandung Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten, yang telah dinyatakan bersih setelah dilakukan dekontaminasi.

Pemerintah memastikan penanganan kasus cengkeh dilakukan dengan prinsip transparansi dan kehati-hatian. Bara mengatakan tim terus melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada perluasan dampak paparan.

"Pemerintah sedang bergerak cepat melokalisir kontaminasi ini agar tidak meluas ke wilayah lain. Masyarakat dan pelaku usaha diimbau tetap tenang dan menunggu hasil uji laboratorium resmi. Pemerintah akan terus memberikan informasi terkini secara terbuka kepada publik," kata Bara.

[Gambas:Video CNN]

(del/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER