Bos Pertamina Respons Kritik Purbaya soal Pembangunan Kilang

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2025 18:33 WIB
Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri merespons kritikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait pengelolaan dan pembangunan kilang.
Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri merespons kritikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait pengelolaan dan pembangunan kilang. (Pradita Utama/ Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri merespons kritik Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terkait pengelolaan dan pembangunan kilang.

Menurut Simon, apa yang disampaikan Purbaya adalah masukan yang sangat berharga bagi Pertamina untuk memperbaiki kinerja ke depan, termasuk komitmen pembangunan kilang lebih banyak lagi.

"Kalau kemarin kita sempat mendengar Pak Menteri Keuangan menyampaikan bahwa mungkin tidak banyak kilang yang dibangun, tentunya itu menjadi masukan berharga buat kami," ujar Simon dalam acara Indonesia Langgas Berenergi yang digagas Detik dan CNN Indonesia, di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simon mengatakan Pertamina telah mendorong pembangunan kilang baru sejak 2019. Pihaknya tak pernah berhenti demi meningkatkan produksi.

Terbaru, ada proyek pengembangan kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang ditargetkan bisa mulai beroperasi di bulan depan.

Kilang RDMP Balikpapan memiliki kapasitas pengolahan hingga 90 ribu barel per hari, serta diharapkan bisa menjadi penopang peningkatan kapasitas kilang.

"Mudah-mudahan di November, tanggal 10 November adalah kita akan mulai on stream proyek RDMP Balikpapan yaitu Refinery Development Master Plan Balikpapan yang nanti akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang," jelasnya.

Simon mengatakan dengan peningkatan produksi ini, maka impor minyak bisa berkurang. Sebab, saat ini impor minyak dalam negeri masih cukup tinggi.

"Tentunya dengan demikian impor kita akan berkurang, produk yang dihasilkan akan lebih baik dan produk yang dihasilkan nanti akan setara dengan Euro 5 yaitu kadar sulfur di bawah 10 ppm," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya menyebut Pertamina malas-malasan membangun kilang. Menurutnya, Indonesia sudah puluhan tahun tak punya kilang baru.

Hal ini membuat Indonesia harus terus mengimpor minyak. Menurutnya, hal ini membuat Indonesia rugi besar.

"Kilang itu bukan kita enggak bisa bikin atau enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina malas-malasan saja," ujar Purbaya pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (30/9).

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER