Bulog Usul Perlu Ada Cadangan Gula Pemerintah, Siap Jadi 'Offtaker'

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 13:28 WIB
Perum Bulog mengusulkan ide cadangan gula pemerintah (CGP), di mana mereka siap ditunjuk sebagai pengumpul hasil produksi (offtaker).
Perum Bulog mengusulkan ide cadangan gula pemerintah (CGP), di mana mereka siap ditunjuk sebagai pengumpul hasil produksi (offtaker). (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perum Bulog mengusulkan ide cadangan gula pemerintah (CGP), di mana mereka siap ditunjuk sebagai pengumpul hasil produksi (offtaker).

Usul tersebut disampaikan Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI. Ia menegaskan CGP diperlukan dalam tata niaga gula nasional.

Menurut Ahmad, ketidakstabilan harga gula akan berdampak pada penjualan tebu petani. Dampak dari gejolak tersebut pada akhirnya menyasar harga di tingkat eceran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami kan menyarankan supaya layaknya seperti beras. Jadi, gula pun nanti harganya lebih terkendali. Termasuk juga menjamin supaya para petani tebu itu bisa (menjual hasil panen) dengan harga yang diinginkan, tidak terlalu rendah," ujar Ahmad selepas RDP dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (29/9).

"Kalau seperti sekarang kan enggak ada yang beli, dia (petani tebu) kasihan. Ini kan konsep saya, konsepnya Bulog. Mudah-mudahan diterima oleh anggota dewan maupun pemerintah. Itu konsep yang terbaik," tambahnya.

Ahmad menegaskan konsep CGP, di mana Bulog bertindak sebagai offtaker, adalah win-win solution. Ia menyebut pemerintah akan memperhatikan para petani tebu dengan memberikan harga beli yang layak.

Di lain sisi, harga jual gula tidak akan terlalu mahal. Hal tersebut dipandang bisa meringankan beban di tingkat konsumen.

"Karena untuk kepentingan nasional. Supaya sesuai dengan arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) maupun para pimpinan anggota dewan, Indonesia itu supaya swasembada pangan, termasuk juga gula," tutur Ahmad.

Perum Bulog setidaknya menyoroti 3 masalah yang terjadi dalam tata niaga gula nasional sekarang.

Pertama, harga gula yang rendah akibat merembesnya stok gula kristal rafinasi (GKR) ke pasar konsumen. Ini terjadi berbarengan dengan harga gula dunia yang rendah imbas tingginya produksi di Brasil.

Kedua, pendapatan petani tebu turun gara-gara rendahnya harga tebu. Ketiga, pabrik gula tidak punya posisi tawar yang bagus karena tak mampu bersaing dengan gula eks impor.

"Negara memiliki Bulog yang siap berperan sebagai penyangga ketahanan pangan nasional," tegas sang dirut.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER