REKOMENDASI SAHAM

Deret Saham Berpeluang Cuan di Akhir September

Dela Naufalia Fitriyani | CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2025 06:55 WIB
Analis melihat secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren bullish baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam sepekan ini.
Analis melihat secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren bullish baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam sepekan ini. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 58,66 poin atau naik 0,73 persen ke level 8.099 pada Jumat (26/9) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp21,97 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 41,41 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali, sementara dua hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks tercatat menguat 0,60 persen sepanjang pekan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 22 sampai dengan 26 September 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup mayoritas pada zona positif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 1,74 persen dari Rp14.632 triliun menjadi Rp14.888 triliun pada penutupan pekan lalu. Lalu, rata-rata volume transaksi harian turut mengalami peningkatan sebesar 12,08 persen dari 42,002 miliar menjadi 47,077 miliar lembar saham.

Sedangkan, hanya rata-rata nilai transaksi harian yang tercatat menurun , yakni sebesar 1,25 persen dari Rp28,55 triliun menjadi Rp28,19 triliun.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami kenaikan yakni sebesar 15,56 persen dari 2,12 juta kali transaksi menjadi 2,45 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

Pada Rabu (24/9), IHSG kembali mencetak rekor tertinggi dengan penutupan di level 8.126,56.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp583,10 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp53,60 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (26/9).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan secara teknikal, indeks saham masih berada dalam tren bullish baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurutnya, sentimen yang menopang pergerakan indeks antara lain penguatan saham-saham konglomerasi, terutama setelah adanya rebalancing indeks global seperti MSCI dan FTSE.

Kenaikan harga komoditas juga ikut mendukung, di antaranya emas dan tembaga yang masih mencatatkan penguatan. Kendati demikian, depresiasi rupiah masih menjadi sinyal negatif yang dapat membatasi laju IHSG.

Untuk perdagangan Senin (29/9), Oktavianus memperkirakan IHSG bergerak campuran dengan kecenderungan menguat terbatas pada rentang level support 8.020 dan resistance 8.150. Indikator teknikal MACD juga menunjukkan tren penguatan.

"Pasar akan terpengaruh oleh depresiasi rupiah jika berlanjut, serta menanti rilis data inflasi Indonesia September 2025 yang diperkirakan stagnan di 2,3 persen year-on-year. Selain itu, penguatan harga komoditas juga akan memberikan sentimen positif bagi saham-saham terkait," kata Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/9).

Selain inflasi, investor juga akan mencermati rilis data S&P PMI Manufaktur pada pekan depan, yang diperkirakan kembali berada di zona ekspansif.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Amman Mineral Internasional atau AMMN yang ditutup menguat 2,94 persen ke posisi 7.000 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi AMMN dapat menyentuh level 7.500 pada pekan ini.

Kedua, saham Merdeka Copper Gold atau MDKA yang ditutup menguat 7,25 persen ke posisi 2.220 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MDKA dapat menyentuh level 2.470 pada pekan ini.

Ketiga, saham Bank Mandiri atau BMRI yang ditutup menguat 1,38 persen ke posisi 4.420 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BMRI dapat menyentuh level 4.650 pada pekan ini.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam sepekan ini bergerak konsolidasi dengan kisaran support di level 8.005 dan resistance 8.155. Beberapa faktor global maupun domestik dinilai akan memengaruhi arah pasar.

Faktor pertama adalah potensi kenaikan yield obligasi pemerintah AS akibat ketidakpastian sikap The Fed. Kedua, harga komoditas dunia, khususnya emas, masih diperkirakan berpeluang menguat.

Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung menguat dalam jangka pendek dapat menjadi penopang. Selain itu, pelaku pasar akan menunggu rilis data cadangan devisa (cadev) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia, serta neraca dagang AS.

"Kami perkirakan IHSG akan cenderung bergerak konsolidasi dalam sepekan, dengan pergerakan dipengaruhi kombinasi faktor global dan domestik, mulai dari yield UST, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah," ujar Herditya.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham BFI Finance atau BFIN yang ditutup di level 790 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BFIN dapat menyentuh level 875 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Sentul City Tbk atau BKSL yang ditutup menguat 6,98 persen ke posisi 138 pekan lalu. Ia memproyeksi BKSL dapat menyentuh level 154 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham Indofood CBP atau ICBP yang ditutup menguat 2,04 persen ke posisi 10 ribu pada pekan lalu. Ia memproyeksi ICBP bisa menyentuh level 10,275 pada pekan ini.

[Gambas:Video CNN]

(pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER