Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap 30 hektare (ha) sawah di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan gagal panen akibat kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk.
Sudaryono mengatakan sawah itu berada di Desa Asuli. Saat ini, lokasi itu sedang diisolasi dan ditangani.
"Kebocoran pipa minyak PT Vale, kami sampaikan, terdampaknya ada 30 hektare sawah gagal panen. Penanggulangannya sudah dilakukan isolasi dan sudah ditanggulangi," kata Sudaryono dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan pemerintah akan memastikan kerugian yang dialami petani mendapatkan kompensasi. Mereka akan berkoordinasi dengan Vale.
"Bentuk pertanggungjawabannya adalah akan ada kompensasi untuk petani oleh perusahaan yang bersangkutan, dan tim dari Kementerian Pertanian juga akan segera koordinasi ke wilayah daerah tersebut untuk memastikan bahwa kerugian dari masyarakat itu tertangani," ujar Sudaryono lebih lanjut.
Vale Indonesia dalam penjelasan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kebocoran pipa terjadi pada 23 Agustus 2025 di jalur distribusi minyak Desa Lioka, Kecamatan Towuti, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pabrik pengolahan. Kebocoran diduga akibat pergerakan tanah.
Perusahaan menyatakan telah menurunkan tim tanggap darurat, menghentikan aliran minyak, dan memasang penghalang agar sebaran minyak tidak meluas.
Vale juga membuka posko informasi di Kantor Camat Towuti, menyediakan dukungan logistik, serta melakukan pengujian kualitas air dan tanah di lokasi.
"Perseroan berkomitmen penuh untuk bertanggung jawab dalam melakukan pemulihan lingkungan secara menyeluruh dan menanggulangi dampak sosial yang ditimbulkan," tulis pihak Vale Indonesia dalam surat tanggapannya, mengutip Keterbukaan Informasi BEI, Selasa (26/8).
(del/dhf)