Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menargetkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih memperoleh status sebagai pangkalan LPG 3 kilogram (kg). Dengan status tersebut, koperasi dapat membeli LPG dengan harga agen yang lebih murah.
"Sebenarnya koperasi ini jadi pangkalan gas LPG 3 kg. Tapi kita sekarang sedang atur agar Koperasi Desa/Kelurahan bisa mendapatkan harga agen, tapi juga jangan mengganggu keberadaan UMKM dan warung-warung yang selama ini sudah menjual," katanya dalam wawancara dengan CNNIndonesia bertajuk Urgensi Data Desa Presisi untuk Koperasi Desa Merah Putih, Jumat (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koperasi Desa kalau bisa dapatkan harga agen, dia bisa bantu pengecer, warung, UMKM, dan lain sebagai," sambungnya.
Ferry mengatakan, pihaknya menemukan fakta bahwa selama ini penyaluran LPG subsidi tersebut salah sasaran hingga 46 persen. Ia menduga ada pihak yang memanfaatkan kondisi tersebut.
"Ternyata mata rantai distribusi itu tidak terpusat misalkan ke penerima manfaat. Kan, banyak pihak yang menikmati ke-error-an data ini sehingga misalkan keefektifan penerima dari bantuan atau sistem distribusi yang bermasalah jadi seperti ini," katanya.
Karena itu, ia menilai, data desa yang presisi sangat dibutuhkan, terutama di tengah keterbatasan anggaran negara. Dengan begitu, anggaran negara bisa dialokasikan ke sektor-sektor yang penting.
"Supaya bisa menyisakan uang untuk hal-hal lain di mana sekarang banyak disuarakan masyarakat bahwa bukan negara tidak punya uang, jangan-jangan karena memang ke-error-an data sehingga menimbulkan ketidakefektifan dana negara," katanya.