PT Gudang Garam tengah dilanda kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan buruh. Sosok pemilik perusahaan rokok raksasa ini pun mengundang penasaran publik.
Hingga saat ini belum ada informasi resmi soal kabar tersebut. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan pihaknya masih memverifikasi kabar tersebut.
"Bila benar terjadi PHK di PT Gudang Garam, ini membuktikan daya beli masyarakat masih rendah sehingga produksi menurun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said Iqbal mengatakan PHK juga menunjukkan bahwa pasokan tembakau terbatas. Selain itu, perusahaan juga dinilai kurang mengikuti tren perubahan zaman dan tidak inovatif sehingga produk rokoknya kurang dapat bersaing di pasaran.
PT Gudang Garam Tbk adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh keluarga Wonowidjojo. Saat ini Presiden Direktur Gudang Garam Tbk adalah Susilo Wonowidjojo.
Lantas siapa kah Susilo Wonowidjojo?
Susilo merupakan anak ketiga dari Surya Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam. Ia diangkat menjadi Presiden Direktur sejak 20 Juni 2009.
Awalnya, Susilo memutuskan meninggalkan bangku SMA untuk membantu sang ayah di Gudang Garam. Ia kemudian mengisi beberapa posisi seperti Direktur Perseroan sejak 1976 dan Wakil Presiden Direktur sejak 1990.
Selain di Gudang Garam, Susilo juga saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Surya Madistrindo dan sebagai Komisaris PT Surya Air dan PT Surya Dhoho Investama. Ia juga merupakan Presiden Direktur PT Suryamitra Kusuma dan Direktur PT Suryaduta Investama, PT Suryaduta Mandiri, dan PT Surya Halim Karya Sejahtera.
Mengutip data Forbes, harta kekayaan Susilo dan keluarga mencapai US$2,9 miliar atau Rp47,31 triliun (kurs 16.317 per dolar AS) per 2024.
Sementara itu, saudara perempuannya, Juni Setiawati Wonowidjojo, menjabat sebagai Presiden Komisaris Gudang Garam dan anaknya, Indra Gunawan Wonowidjojo sebagai Wakil Presiden Direktur Gudang Garam.
Sebelumnya, mencuat kabar adanya PHK massal di pabrik Gudang Garam. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut pihaknya masih memverifikasi kabar PHK ribuan buruh di perusahaan tersebut.
"Bila benar terjadi PHK di PT Gudang Garam, ini membuktikan daya beli masyarakat masih rendah sehingga produksi menurun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/9).
Ia juga menyoroti persoalan pasokan tembakau yang terbatas, minimnya inovasi produk, serta kenaikan cukai yang memberatkan industri. Said khawatir PHK buruh Gudang Garam dapat berdampak berantai ke sektor tembakau, logistik, pedagang kecil, hingga suplier.
"Bisa jadi ratusan ribu buruh berpotensi kehilangan pekerjaan," katanya.
Ia meminta pemerintah pusat dan daerah turun tangan menyelamatkan industri rokok nasional. Hingga kini, manajemen Gudang Garam belum memberikan respons terkait kabar PHK maupun kinerja keuangan terbaru.
(fby/pta)