Bos LPS Bagikan Tips Kelola Uang, dari Nabung hingga 'Main' Saham

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2025 17:37 WIB
Purbaya mengatakan semakin cepat seseorang memahami dasar pengelolaan keuangan, semakin besar peluang untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi.
Purbaya mengatakan semakin cepat seseorang memahami dasar pengelolaan keuangan, semakin besar peluang untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi. (Foto: CNN Indonesia/Farida Noris)
Medan, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya literasi keuangan sejak usia muda. Semakin cepat seseorang memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan, semakin besar peluang untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi.

"Saya baru belajar, saya juga telat. Sekarang banyak sekali media, banyak influencer, jadi ikuti influencer yang bagus-bagus, dan dicari literatur nya. Dan kalau mahasiswa mulai lah baca buku investasi sedikit-sedikit biar ngerti," kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa di LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, pada Rabu (20/8/2025)

Menurut Purbaya, strategi sederhana yang bisa diterapkan generasi muda yakni menabung secara rutin. Setelah memiliki dana lebih, investasi dapat diarahkan pada instrumen yang relatif aman seperti obligasi, lalu selanjutnya beranjak ke saham, hingga aset digital seperti kripto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Purbaya mengingatkan bahwa setiap instrumen memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda dan itu harus dipahami dengan baik oleh investor.

"Strateginya paling gampang itu nabung. Kalau uang lebih, main di obligasi, terus beli saham, main kripto. Tapi semua investasi yang beresiko harus dibekali dengan ilmu yang cukup. Jadi selama dilengkapi dengan pengetahuan yang cukup, biasanya gagalnya jarang," sebutnya.

Purbaya juga menyoroti fenomena pesimisme di kalangan anak muda terkait kondisi ekonomi nasional. Ia menilai persepsi tersebut kerap terbentuk akibat sentimen negatif ekonomi global.

"Yang namanya ketidakpastian ekonomi, pasti ada setiap tahun. Banyak anak muda yang pesimistis, karena banyak ekonom di sini ketularan dengan ekonom global. Mereka bilang ekonomi global kacau, maka ekonom di sini juga ngomong ekonomi kacau. Tapi sebenarnya keadaan kita tak seburuk itu," ucapnya.

Ia lantas mencontohkan krisis pada 2020-2021 ketika sektor perbankan terguncang. Menurutnya, pemerintah bergerak cepat dengan Presiden langsung mengambil kendali, sehingga stabilitas bisa dipulihkan.

"Mungkin gak semua orang tahu bagaimana memperbaiki ekonomi dengan baik. Tahun 2020 -2021 bank-bank sudah goyang, tapi dikoreksi dengan cepat. Presiden ambil alih kendali. Jadi kita tak perlu takut. Artinya, kalau ekonomi lagi turun, cari peluang yang menjanjikan," urainya.

Purbaya menegaskan bahwa LPS tidak hanya hadir di belakang layar. Lembaga ini juga berperan melalui kebijakan tingkat bunga penjaminan yang ikut memengaruhi stabilitas perbankan dan perekonomian nasional.

"Dengan adanya LPS kejatuhan ekonomi gak akan separah dulu lagi. Ekonomi itu gak turun terus, gak naik terus, tapi naik turun. Itu disebut siklus bisnis. Jadi kalau nanti ada sedikit pelemahan ekonomi jangan terlalu khawatir. Jadi anda cari yang mana bisnis atau sektor yang akan naik duluan," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]

(fnr/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER