Sri Mulyani Ungkap Segudang Dampak Negatif Kapitalisme dan Komunisme

CNN Indonesia
Rabu, 13 Agu 2025 11:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyebut banyak dampak negatif dari sistem ekonomi kapitalisme dan komunisme salah satunya; konsentrasi kapital pada segelintir orang.
Menkeu Sri Mulyani menyebut banyak dampak negatif dari sistem ekonomi kapitalisme dan komunisme salah satunya; konsentrasi kapital pada segelintir orang. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut banyak dampak negatif dari sistem ekonomi kapitalis dan komunis.

Ia mengatakan sistem tersebut memfokuskan profit sebagai the ultimate moral value.

Imbasnya, lahir konsentrasi kapital atau kekayaan pada segelintir orang. Sang Bendahara Negara menegaskan itu adalah contoh dampak negatif dari sistem kapitalisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melihat banyak implikasi negatif dalam berbagai bentuk ketimpangan konsentrasi dari kekuatan, baik kekuatan kapital yaitu ekonomi dan kekuatan politik pada segelintir manusia," ungkap Sri Mulyani  dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah di YouTube Bank Indonesia (BI), Rabu (13/8).

"Kalau kita lihat di dalam dunia hari ini berapa banyak billion and billion itu dicurahkan untuk artificial intelligence development. Ini karena ada konsentrasi kapital pada sekelompok kecil dari perusahaan atau orang-orang yang menguasainya," sambungnya.

Menkeu Sri Mulyani menekankan fenomena tersebut menimbulkan keresahan dunia, terutama terkait governance atau tata kelola ekonomi. Ia was-was konsentrasi kapital pada akhirnya hanya akan dikuasai oleh sekelompok kecil orang.

Di lain sisi, sistem komunisme yang menjadi antitesis kapitalisme juga tak sepenuhnya baik. Ani menyebut dampak negatif yang muncul dari komunisme adalah nihil motivasi untuk mencapai yang terbaik karena semuanya berlandaskan prinsip sama rata dan sama rasa. Oleh karena itu, ia mendorong ekonomi Islam menjadi jalan ketiga.

"Di dalam konteks pergulatan ideologi dunia inilah, ekonomi Islam muncul dan seharusnya menjadi sebuah inspirasi atau juga sekaligus jalan ketiga," ucapnya.

Ia kemudian menyinggung Asta Cita yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, fondasi untuk mencapai Indonesia Emas itu sudah selaras dengan prinsip ekonomi syariah karena mengedepankan keadilan.

"Tantangan paling besar adalah bagaimana dengan struktur yang sifatnya syariah, tidak menambah beban, tidak menciptakan inefisiensi, dan kemudian bahkan menimbulkan moral hazard," tegasnya.

"Cita-cita yang baik dari kita hanya akan bisa terwujud, menurut saya, apabila yang menjalankan mengikuti teladan Rasulullah," sambung Sri Mulyani.

Ani menilai 4 sifat Rasulullah SAW, yakni shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah bisa dijalankan dengan prinsip good governance. Oleh karena itu, ia meminta jangan sampai karakter Nabi Muhammad SAW itu ditinggalkan.

Ia mencontohkan orang tidak akan mencederai tanggung jawab memegang APBN dengan uang kelolaan hingga Rp3.800 triliun. Asalkan, meneladani sifat shiddiq dan amanah milik Rasulullah SAW.

"Tabligh itu menyampaikan, itu berarti kita harus mampu untuk transparan. Mengelola ekonomi tanpa transparansi, pasti di situ banyak syaiton nirojim, banyak banget syaiton nirojim. Maka menyampaikan itu, menurut saya, adalah sebuah wujud untuk kita dicek atau dilihat supaya kita terus ada di dalam rel yang amanah," tuturnya.

"Fathonah artinya cerdas. Dunia berubah begitu cepat, hari ini digital technology mendikte. Dan orang semua membuat prediksi 10 tahun ke depan dunia akan berubah luar biasa karena teknologi," imbuh Ani.

Terlepas dari itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya masyarakat Indonesia membayar pajak. Ia mengingatkan bahwa di dalam rezeki manusia ada hak orang lain.

"Dalam setiap rezeki Anda, ada hak orang lain. Caranya hak orang lain itu diberikan ada yang melalui zakat, ada yang melalui wakaf, ada yang melalui pajak. Dan pajak itu kembali kepada yang membutuhkan," tandas Sri Mulyani.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER