Gubernur Bali I Wayan Koster menyindir pemerintah pusat yang minim memberikan perhatian terhadap pembangunan Bali meskipun telah menyumbang devisa Rp107 triliun.
Koster mengatakan Bali menyumbang 44 persen dari devisa negara yang masuk lewat sektor pariwisata. Namun, provinsi ini seperti kurang diperhatikan.
"Bali berkontribusi devisanya itu Rp 107 triliun versus devisa pariwisata Indonesia Rp 240 triliun," kata Koster pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) IV Partai Hanura Bali, di The Trans Resort Bali, Badung, Bali, Senin (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma feedback-nya ini Pak Ketua Umum (Oesman Sapta Odang), saya perlu melaporkan ini pembangunan infrastruktur ... alokasinya dari kementerian itu tidak memperhatikan dengan treatment khusus, sebagaimana kekhususan yang dimiliki oleh daerah-daerah tertentu," ujar Koster.
Ia bercerita jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pun menembus 6,4 juta orang. Jumlah itu setara 46 persen dari total wisatawan asing yang masuk ke Indonesia pada 2024.
Menurutnya, masyarakat di luar negeri lebih banyak yang mengenal Bali dibandingkan Indonesia. Koster berpendapat sudah selayaknya Bali mendapatkan perlakuan khusus dari pemerintah pusat.
Beberapa bantuan yang ia harapkan adalah pembangunan infrastruktur transportasi, penanganan air bersih, dan pengelolaan sampah agar pariwisata Bali bisa terjaga secara berkelanjutan.
Politikus PDIP itu berharap dukungan dari pemerintah pusat. Ia sudah mencoba menyampaikan aspirasi Bali melalui parlemen.
"Ini anugerah yang luar biasa, jadi seharusnya Indonesia berterima kasih sama Bali," ujarnya.
"Terima kasih enggak dalam kata-kata, tapi harus dalam bentuk nyata, yaitu pembangunan infrastruktur yang kami perlukan agar Bali ini bisa survive ke depan," ujar Koster.
(kdf/dhf)