Badan Gizi Nasional (BGN) meminta maaf dan menginvestigasi temuan belatung pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Klamasen, Sorong, Papua Barat Daya, yang didistribusikan pada Jumat kemarin (8/8).
BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. Dengan adanya insiden ini BGN mengambil langkah tegas dan melakukan pemantauan serta mengawal SPPG dalam mengatasi insiden tersebut.
Kepala SPPG Klamasen Rizky Irana mengklaim pihaknya telah mengikuti SOP dan pedoman yang berlaku dalam pengadaan paket MBG setiap harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah melakukan seluruh tahap mulai dari persiapan bahan baku, proses pemasakan dan pemorsian, hingga distribusi makanan sesuai dengan SOP yang berlaku di Badan Gizi Nasional," ujar Rizky dalam keterangan resmi Minggu, (10/8).
Usai kejadian, pihak SPPG segera berkoordinasi dengan BGN, pihak yayasan, sekolah penerima manfaat, kodim, dan dinas kesehatan setempat. Pihak dapur juga menarik kembali MBG yang telah didistribusikan pada hari tersebut dan melakukan evaluasi internal bersama seluruh petugas SPPG.
"Kami bersama yayasan sudah melakukan pengecekan sampel makanan dan memastikan hasil sampel layak untuk dikonsumsi, selanjutnya kami melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan kodim," imbuhnya.
Saat ini, SPPG Klasemen menghentikan sementara operasional program MBG sembari mengevaluasi dan perbaikan SOP atas rekomendasi Dinas Kesehatan, termasuk melakukan uji organoleptik pada setiap pengantaran untuk operasional berikutnya.
Sebelumnya, video tentang ada belatung di nampan makan (food tray) MBG di Sorong viral. Dalam video, belatung tersebut tampak bergerak-gerak di telur pada menu MBG.
(pta)