OJK Sebut 'Rojali hingga Rohana' Respons Konsumen atas Kondisi Ekonomi

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 05:51 WIB
Ketua OJK menjelaskan fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' sebagai respons konsumen terhadap ketidakpastian ekonomi. OJK optimis daya beli akan pulih.
Ilustrasi. Pengunjung mal di Jakarta beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan fenomena 'rombongan jarang beli' (Rojali) dan 'rombongan hanya nanya' (Rohana) yang ramai diperbincangkan merupakan hal wajar sebagai respons konsumen terhadap ketidakpastian ekonomi beberapa bulan terakhir.

Menurut Mahendra, kecenderungan masyarakat untuk menahan konsumsi dan bersikap lebih hati-hati merupakan reaksi alami terhadap situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.

"Jadi pada saat terjadi kondisi yang lebih tidak pasti beberapa bulan terakhir ini, tentu banyak pihak yang lebih mengambil posisi untuk menimbang-nimbang sebelum mengambil keputusan," katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK di Jakarta, Senin (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan perilaku konsumen tersebut tak jauh berbeda dari sikap produsen atau investor dalam menghadapi ketidakpastian.

Dalam kondisi seperti itu, sambungnya, semua pihak cenderung menunggu kejelasan sebelum melakukan langkah lanjutan, termasuk dalam hal pengeluaran atau investasi.

Meskipun demikian, Mahendra mengatakan, OJK optimistis bahwa dengan membaiknya arah kebijakan ekonomi dan meredanya ketidakpastian global, perilaku konsumsi masyarakat akan kembali pulih secara bertahap.

Atas dasar itu, Mahendra mengatakan pentingnya sinyal kepastian bagi konsumen agar mereka merasa lebih percaya diri untuk kembali belanja.

"Saya rasa kalau itu terjadi di dalam konteks konsumen, saya rasa wajar saja. Tapi dengan kepastian yang sudah lebih jelas dengan hasil yang telah dicapai (sekarang), maka tentu sama dengan pihak produsen dan investor, maka konsumen pun akan memperoleh kepastian lebih baik terhadap keputusan untuk menentukan belanja lebih lanjut ke depan," katanya.

Istilah "Rojali" dan "Rohana" merupakan akronim yang viral di media sosial. Istilah tersebut menggambarkan fenomena yang erat dikaitkan dengan pelemahan daya beli masyarakat.

Rojali adalah singkatan dari Rombongan Jarang Beli, menggambarkan kelompok masyarakat yang kerap mengunjungi pusat perbelanjaan namun jarang melakukan transaksi pembelian.

Sementara Rohana, atau Rombongan Hanya Nanya, merujuk pada pengunjung yang aktif bertanya-tanya soal produk seperti harga, diskon, atau fitur, namun tidak jadi membeli.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER