Badan Gizi Minta Maaf Ratusan Siswa Penerima MBG NTT Keracunan Massal

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 19:10 WIB
Badan Gizi Nasional meminta maaf atas kejadian keracunan massal pelajar di Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah menyantap MBG dua pekan lalu.
Badan Gizi Nasional meminta maaf atas kejadian keracunan massal pelajar di Nusa Tenggara Timur (NTT) setelah menyantap MBG dua pekan lalu. (CNN Indonesia/Elly).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) meminta maaf ratusan pelajar di Nusa Tenggara Timur (NTT) keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Peristiwa keracunan itu terjadi dua pekan lalu di Kota Kupang dan Sumba Barat Daya. Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut.

"Saya mewakili kepala Badan Gizi Nasional mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh orang tua dari murid yang terdampak dari insiden keamanan pangan dari proses makanan bergizi gratis ini yang ada di SMP Negeri 8 Kota Kupang," kata Tigor saat berkunjung ke SMP Negeri 8 Kota Kupang, Senin (4/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tigor menyampaikan kedatangannya ke Kupang untuk melakukan evaluasi secara internal. Dia sekaligus mengecek langsung sistem dan pengelolaan makanan pada dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dia mengatakan memang ada yang harus diperbaiki. Dengan demikian, diharapkan kasus serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

"Kita lakukan introspeksi internal dulu kenapa ini bisa terjadi karena dapur atau SPPG yang melakukan pelayanan (MBG ke SMPN 8) itu sudah berjalan dari 17 Februari 2025," ujar Tigor.

Menurutnya, evaluasi akan meliputi kesegaran bahan makanan yang dipakai SPPG. Kemudian, BGN akan mengecek proses pengolahan bahan pangan hingga menjadi makanan.

BGN juga bakal menyoroti proses distribusi makanan dari SPPG ke sekolah-sekolah. Evaluasi itu akan dilakukan setiap hari.

"Kita juga melihat bagaimana pengantarannya, distribusinya, karena ini semua rantai di mana bisa saja dalam rantai tersebut mungkin ada terjadi kontaminasi dari makanan tersebut, jadi kita evaluasi satu per satu," ujarnya.

Ratusan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang usai menyantap MBG terjadi pada Selasa (22/7). Ada sekitar 200 siswa mengalami sakit perut, pusing, mual, muntah, hingga sesak napas. Mereka harus dilarikan ke tiga rumah sakit.

Kasus keracunan massal juga terjadi di Sumba Barat Daya pada Rabu (23/7). Ada 77 siswa dari tiga sekolah, yakni SMK Negeri 2 Kota Tambolaka, SMK Don Bosco, dan SMA Negeri 1 Kota Tambolaka yang mengalami keracunan usai menyantap MBG.

Puluhan siswa tersebut pun akhirnya harus dilarikan ke dua rumah sakit dan satu puskesmas untuk mendapat perawatan medis.

[Gambas:Video CNN]

(eli/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER