BPS Dukung Klaim Prabowo, Angka Kemiskinan & Pengangguran Turun

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Jul 2025 08:10 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kemiskinan dan pengangguran di Indonesia alami penurunan.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kemiskinan dan pengangguran di Indonesia alami penurunan. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kemiskinan dan pengangguran di Indonesia alami penurunan. Lembaga itu mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2025 turun menjadi 23,85 juta orang, atau setara 8,47 persen dari total populasi.

Penurunan ini berarti sekitar 210 ribu orang berhasil keluar dari garis kemiskinan dibandingkan September 2024 yang lalu.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta dibandingkan September 2024. Dari persentasenya, itu setara 8,47 persen dari total penduduk," kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan ini melanjutkan tren positif yang mulai terlihat sejak Maret 2023, setelah sebelumnya sempat naik pada periode Maret hingga September 2022. Meski begitu, BPS menyoroti masih ada kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Tingkat kemiskinan di desa masih lebih tinggi dibandingkan kota. Pada Maret 2025, kemiskinan di perkotaan tercatat sebesar 6,73 persen, sementara di pedesaan mencapai 11,03 persen.

"Jadi desa lebih banyak yang miskin jika dibandingkan dengan perkotaan," ungkap Ateng.

Meski begitu, secara dinamika, kondisi di desa menunjukkan perbaikan. Tingkat kemiskinan di desa menurun 0,31 persen, sementara di kota justru mengalami kenaikan tipis sebesar 0,07 persen.

BPS juga mengumumkan garis kemiskinan terbaru sebesar Rp609.160 per orang per bulan. Angka ini naik 2,34 persen dibandingkan September 2024, menandakan adanya penyesuaian terhadap biaya hidup dan kebutuhan dasar masyarakat.

Tak hanya angka kemiskinan, BPS juga melaporkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia menurun menjadi 4,76 persen. Angka ini menjadi yang terendah sejak krisis ekonomi 1998, dengan penciptaan lapangan kerja baru bagi sekitar 3,59 juta orang.

Pengungkapan data kemiskinan dan pengangguran dari BPS ini muncul beberapa hari setelah Presiden Prabowo Subianto mengungkap hal serupa.

Pada Minggu (20/7), Prabowo memamerkan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran Indonesia mengalami penurunan.

"Kepala BPS lapor ke saya angka pengangguran menurun, angka kemiskinan absolut menurun. Ini BPS yang bicara," ujarnya, Minggu (20/7).

Di sisi lain, publik sempat bertanya-tanya soal keterlambatan rilis data kemiskinan. BPS menjadwalkan pengumuman pada 15 Juli lalu, namun akhirnya baru disampaikan pada Jumat (25/7). Pihak BPS menyebut penundaan dilakukan demi menjaga ketepatan dan kualitas data.

(tst/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER