PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lewat dukungan nyata kepada pelaku UMKM. Melalui peran aktif sebagai penyalur utama KUR, BRI menghadirkan akses pembiayaan yang inklusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Hingga akhir kuartal II tahun 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp83,88 triliun, atau hampir separuh dari total alokasi nasional yang mencapai Rp175 triliun.
Penyaluran ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 2,48%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KUR terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pelaku UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menekankan KUR memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan usaha masyarakat dan perluasan kesempatan kerja.
"KUR menjadi instrumen penting dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi pengusaha UMKM yang selama ini terkendala akses permodalan," ujar Hery.
Ia menyebut akses terhadap modal yang terjangkau merupakan kunci dalam meningkatkan skala usaha dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas.
"Program ini mampu mendorong peningkatan produktivitas sekaligus menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor strategis. Kami percaya bahwa pembiayaan yang tepat sasaran akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ungkapnya.
Adapun, sebagian besar KUR yang disalurkan BRI dialokasikan ke sektor produksi. Tercatat sekitar 63,63% dari total penyaluran mengalir ke sektor seperti pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan kegiatan produksi lainnya.
Sektor pertanian sendiri menjadi penyerap terbesar dengan nilai pembiayaan mencapai Rp37,11 triliun atau sekitar 44,25% dari total KUR yang telah disalurkan hingga akhir Juni 2025.
Capaian ini mencerminkan komitmen BRI dalam menyentuh sektor-sektor esensial yang memiliki dampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam menjaga ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
Hery menambahkan, KUR bukan sekadar instrumen pembiayaan, tetapi lebih dari itu merupakan langkah penting dalam mendorong pengusaha UMKM agar lebih tangguh dan produktif.
"Dalam menjalankan peran sebagai penggerak ekonomi di akar rumput, BRI terus memperkuat kapasitas pelaku UMKM melalui pemberdayaan hingga perluasan akses pasar agar pembiayaan semakin berdampak nyata terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan usaha," pungkasnya.
(ory/ory)