Japfa Comfeed Buka Suara soal Oplosan Mafia Beras Temuan Satgas Pangan

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Jul 2025 14:40 WIB
Anak perusahaan PT Japfa, PT SUL merespons temuan produk oplosan mafia beras oleh Satgas Pangan Polri.
Ilustrasi. Anak perusahaan PT Japfa, PT SUL merespons temuan produk oplosan mafia beras oleh Satgas Pangan Polri. (Foto: ImageParty/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anak cabang PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yakni PT Santosa Utama Lestari (SUL) buka suara terkait produk oplosan mafia beras temuan Satgas Pangan Polri.

Kepala divisi unit berat PT SUL Carmen Carlo Ongko mengklaim dalam menjalankan operasional bisnis, pihaknya memastikan bahwa seluruh proses produksi dan distribusi beras dijalankan sesuai dengan standar mutu dan regulasi yang berlaku.

"Pengawasan internal kami dilakukan secara berkala dan ketat, termasuk dalam aspek takaran, kebersihan, serta pelabelan produk," klaim Carmen lewat keterangan tertulis, Sabtu (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, menurut Carmen, PT SUL belum menerima hasil akhir dari proses pemeriksaan yang berlangsung.

"PT SUL tetap terbuka terhadap evaluasi dan tetap secara rutin melakukan langkah perbaikan," tambahnya.

Lebih lanjut, Carmen mengatakan PT SUL menghormati dan mendukung penuh proses yang sedang dilakukan oleh pihak berwenang karena dinilai penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap rantai pasok pangan nasional. 

PT SUL juga diklaim menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kepatuhan hukum.

"Kami telah dan akan terus bersikap kooperatif dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh tim Satgas Pangan Nasional," ungkap Carmen.

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri memeriksa empat produsen beras terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran di Bareskrim Polri, Kamis (10/7). Pemeriksaan ini terkait temuan Kementerian Pertanian (Kementan) soal 212 merek beras di 10 provinsi tak memenuhi standar mutu.

Empat produsen yang diperiksa itu yakni Wilmar Group (WG) terkait produk Sania, Sovia dan Fortune. Pemeriksaan dilakukan setelah Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan dan pemeriksaan 10 sampel dari Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, dan Jabodetabek.

Kedua yakni PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) terkait produk merek merk Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos. Pemeriksaan dilakukan setelah mengambil sembilan sampel dari Aceh, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat.

Ketiga, PT Belitang Panen Raya (BPR) dengan produk Raja Platinum, dan Raja Ultima. Pemeriksaan setelah tim penyidik mengambil tujuh sampel yang bersumber dari Sulawei Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh, dan Jabodetabek.

Dan terakhir PT Sentosa Utama Lestari/Japfa Group (SUL/JG). Pemeriksaan dilakukan usai mengambil tiga sampel dari Yogyakarta dan Jabodetabek.

(del/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER