Low Tuck Kwong kembali menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia. Ia menggeser posisi R Budi Hartono dan Michael Hartono (Hartono bersaudara) yang saat ini ada di posisi ketiga dan keempat dalam daftar.
Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires pada Senin (7/7), kekayaan pemilik Bayan Resources tersebut tercatat US$27,3 miliar atau sekitar Rp443,38 triliun (asumsi kurs Rp16.241 per dolar AS).
Sementara, di posisi kedua ada Prajogo Pangestu. Bos Barito Pacific ini telah lama bertahan di posisi kedua dengan total kekayaan mencapai US$24,9 miliar atau sekitar Rp404,4 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kwong dikenal sebagai raja batu bara kelahiran Singapura yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Pendiri Bayan Resources Tbk (BYAN), sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.
Selain itu, Kwong juga tercatat sebagai pengendali di perusahaan energi terbarukan Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources dan memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Kwong juga menjadi pendukung utama SEAX Global untuk membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Adapun perjalanan karirnya dimulai saat bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura. Pada waktu itu, Kwong masih remaja dan kemudian pindah ke Indonesia pada 1972 untuk mendapatkan kesempatan yang lebih besar.
Di Indonesia, Kwong memulai bisnisnya sebagai kontraktor bangunan. Namun, ia berhasil mendapatkan jackpot setelah membeli tambang pertamanya pada 1997.
Pada Agustus 2024, Kwong memberikan 22 persen saham di perusahaan miliknya BYAN yang saat itu bernilai US$6,6 miliar kepada sang anak, Elaine Low.
Meski demikian, Low Tuck Kwong tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali perseroan.
Pasalnya, Elaine Low akan menggunakan semua hak suaranya atas seluruh saham yang dimilikinya sesuai dengan keinginan Low Tuck Kwong.