Cerita Manfaat Tambang dari Kopi Amungme

CNN Indonesia
Senin, 20 Jan 2025 10:15 WIB
Freeport mengklaim kehadiran tambang mereka sudah memberikan banyak manfaat ke kehidupan masyarakat.
Freeport mengklaim kehadiran tambang mereka sudah memberikan banyak manfaat ke kehidupan masyarakat. (CNN Indonesia/Agus Triyono).
Mimika, CNN Indonesia --

Operasi perusahaan tambang di sejumlah wilayah Indonesia, turut berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Salah satu dampak dirasakan oleh Ishak Jawame masyarakat Mimika Papua.

Manfaat ia rasakan dari program pembinaan budidaya kopi Arabika yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ishak yang kini menjadi Sekretaris Produsen Amungme Gold Coffee (KPAGC) menceritakan berkat program tersebut kesejehteraan masyarakat di daerahnya meningkat.

Sejak program dilaksanakan banyak masyarakat di daerahnya yang bergabung menjadi petani kopi, termasuk ayahnya.

"Kami tersebar di Dataran Tinggi Amungme, ada di Tsinga, Hoea, Aroanop dan Banti Optiwak," katanya kepada wartawan termasuk CNNIndonesia.com di Jalan Malaria Control, Timika, Papua, Jumat (13/12).

Petani difasilitasi bibit kopi arabika, alat pertanian dan dilatih menanam, merawat, hingga memanennya.

Dari penghasilan itulah orang tuanya kemudian bisa menyekolahkannya sampai jurusan studi agribisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Sekarang orang tuanya juga sudah punya aset rumah kopi dan operasional

Freeport Indonesia (PTFI) memang mendorong pengembangan kopi dari suku Amungme.

Liason Officer Highland Development PT FI Harony Sedik menjelaskan program budidaya kopi arabika di dataran tinggi Mimika dimulai sejak 1998.

Harony yang mendampingi petani kopi di daerah itu mengatakan pendampingan yang dilakukan meliputi pembibitan, penanaman, perawatan, penyuluhan dan pelatihan.

Pada 2023, jumlah bibit kopi arabika yang disebarkan di dataran tinggi mencapai 15 ribu pohon.

Per 2023 lalu, sudah ada 158 petani kopi terlibat dengan total nilai penjualan mencapai Rp 500 juta per tahun.

Ishak bukan satu-satunya masyarakat yang menikmati manfaat dan berkah dari keberadaan tambang Freeport di Indonesia.

Grup Leader Project Manajemen Office Andriyana Saputro mengatakan merujuk hasil penelitian yang dilakukan oleh LPEM UI, kehadiran Freeport telah memberikan banyak dampak besar terhadap ekonomi Indonesia.

Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, kehadiran Freeport sudah memberikan kontribusi 0,78 persen terhadap GDP Indonesia, 33 persen terhadap GDP Papua dan 79,27 persen terhadap GDRP Mimika.

Sementara dalam kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja, kehadiran Freeport sudah menciptakan kesempatan kerja sebanyak 208 ribu.

Kesempatan kerja itu tercipta untuk 64 ribu masyarakat Papua dan 144 ribu masyarakat di luar Papua.

Tak hanya memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga penciptaan lapangan kerja, operasional Freeport katanya, juga memberikan dampak sosial yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat.

Dampak sosial tercipta berkat program investasi sosial yang dilaksanakan Freeport.

Ia mengatakan dalam kurun waktu 1992-2023, Freeport sudah menggelontorkan investasi sosial senilai US$2,1 miliar.

"Jadi selama 31 tahun terakhir kemarin, investasi progam sosial kita sudah US$2,1 miliar. Artinya, rata-rata US$120 juta per tahun. Kalau dirupiahkan, per tahun investasi sosial kita Rp1,5 triliun," katanya di Kuala Kencana, Mimika, Papua, Kamis (12/12).

Dana tersebut US$1 miliar dikelola secara langsung oleh Freeport sementara U$$1,1 miliar lainnya melalui kemitraan.

Dana investasi sosial digelontorkan untuk beberapa program. Dengan rincian; Pendidikan 31,6 persen, kesehatan 18,8 persen, ekonomi 15,5 persen, infrastruktur 7,7 persen, budaya, sosial dan olah raga 17,5 persen.

Khusus untuk sektor Pendidikan, dana investasi digunakan untuk memberikan beasiswa kepada 12 ribu siswa sejak 1996 lalu, mendirikan dan membiayai operasi asrama 1.718 anak Papua dan bantuan Pendidikan.

Untuk bidang ekonomi, dana digunakan untuk pemberdayaan masyarakat berbasis desa dan pengembangan UMKM.

Pada 2023 yang lalu, setidaknya ada 238 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, dengan 47 persen di antaranya wanita yang dibina Freeport.

Lewat program pengembangan itu, Freeport bekerja sama dengan BRI juga menyalurkan bantuan usaha dana bergulir Rp69,7 miliar kepada 500 pelaku UMKM lokal Papua.

Andri mengatakan pendapatan pelaku UMKM binaan Freeport tercatat tembus Rp411 miliar.

Di bidang olah raga, dana salah satunya digunakan Freeport mengembangkan Akademi Sepakbola Papua.

Andriyana mengatakan Freeport tidak akan berhenti mengalokasikan dana investasi sosial. Berdasarkan rencana perusahaan, setiap tahun Freeport masih akan mengalokasikan dana US$100 miliar sebagai investasi sosial.

Dana investasi digelontorkan sampai 2041.

[Gambas:Video CNN]


Tetap menjaga lingkungan

Selain itu dana sosial juga dimanfaatkan Freeport untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Asal tahu saja, Freeport memegang area pertambangan khusus seluas 9.946 hektare. Wilayah itu mencapai 0,02 persen dari total luas Papua.

Kegiatan tambang pada kurun waktu 1992-2022 sudah memberikan pendapatan US$26,6 miliar dalam bentuk pajak, royalty, dividen dan lainnya.

Di tengah manfaat ekonomi yang besar itu, Freeport menyadari bahwa lingkungan tetap harus dijaga.

Karena itu mereka melaksanakan sejumlah program manajemen dan monitoring dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan tambang.

Salah satunya dengan melakukan reklamasi dan rehabilitasi lahan tambang.

Mengutip data Freeport, pada kurun waktu 2006-2023, mereka sudah melakukan reklamasi lapisan tanah penutup tambang seluas 507 hektare, merehabilitasi 962 hektare lahan di Tembagapura, dan menanam mangrove di 901 hektare lahan.

Freeport Indonesia mengklaim menggelontorkan dana US$200 ribu atau Rp3,17 miliar (kurs Rp15.868 per dolar AS) per hektare (ha) untuk mereklamasi lahan tambang eks Grasberg.

Biaya itu di luar yang digelontorkan Freeport untuk memitigasi dampak sosial, ekonomi dan juga lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan di areal tambang tersebut yang jumlahnya mencapai US$370 juta.

Manager Engineering Grassberg Earth Works PT Freeport Indonesia Sena Indra Wiraguna mengatakan beban besar itu ditanggung dengan beberapa tujuan.

Salah satunya, melaksanakan komitmen kuat Freeport dalam menjaga lingkungan.

"Itu komitmen kami untuk comply terhadap lingkungan," katanya di Grasberg Site, Mimika, Papua Tengah.

Selain itu, reklamasi juga dilakukan demi alasan keamanan.

Data Freeport, aktivitas pertambangan di Grasberg menimbulkan lubang tambang sedalam 1,3 kilometer.

Pada 2017 lalu, lubang tambang itu sempat erosi yang mengakibatkan 49 ribu ton tanah di bekas kalian tambang Grasberg longsor.

Longsoran berpotensi membahayakan aktivitas pertambangan bawah tanah Freeport.

Ia mengklaim reklamasi yang dilakukan oleh Freeport sekarang ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Dari sisi luasan saja misalnya, untuk target 65 hektare yang ditetapkan tahun ini, sudah tercapai Oktober kemarin.

Dengan pencapaian itu, Freeport sejauh ini sudah mereklamasi lahan tambang eks Grasberg seluas 572 hektare.

Selain dari sisi luasan, keberhasilan reklamasi juga bisa dilihat dari tingkat erosi yang sekarang kurang dari 1 ton per hari.



(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER