Trust issue merupakan istilah yang kerap muncul dalam hubungan, baik dalam konteks percintaan maupun pertemanan. Sebenarnya apa itu trust issue?
Sederhananya, trust issue mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk sepenuhnya memercayai orang lain, yang dapat menyebabkan konflik dan kesalahpahaman dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hubungan apa pun, rasa saling percaya merupakan fondasi yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan. Namun, tidak semua orang mudah untuk memercayai orang lain, terutama jika pernah mengalami kekecewaan di masa lalu.
Untuk memahami lebih dalam mengenai trust issue, penting mengetahui penyebab, tanda-tanda, serta cara menanganinya agar hubungan tetap sehat dan harmonis.
Melansir dari laman WebMD, berikut penjelasan tentang trust issue, ciri-ciri, dan cara mengatasinya dengan pendekatan psikologis yang tepat.
Apa itu trust issue? Trust issue dapat dijelaskan sebagai keraguan mendalam terhadap orang lain, bahkan ketika tidak ada alasan nyata untuk mencurigainya.
Orang dengan trust issue cenderung selalu merasa waspada, mudah curiga, dan sulit membuka diri karena takut dikecewakan. Dalam jangka panjang, trust issue dapat menimbulkan pikiran negatif, rasa cemburu berlebihan, hingga perilaku posesif yang merusak hubungan.
Trust atau kepercayaan adalah keyakinan terhadap karakter, kemampuan, kekuatan, atau kejujuran seseorang. Rasa percaya menjadi dasar dari hubungan yang sehat, aman, dan memuaskan baik hubungan romantis, persahabatan, maupun keluarga.
Namun, ketika kepercayaan tersebut rusak atau dikhianati, muncullah kondisi yang disebut trust issue.
Perlu diketahui bahwa gangguan ini tidak muncul begitu saja. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicunya, di antaranya sebagai berikut.
Seseorang dengan trust issue biasanya menunjukkan perilaku yang khas. Berikut beberapa ciri-ciri yang umum ditemukan:
Orang dengan trust issue sering kali merasa perlu memverifikasi apa pun yang dikatakan orang lain. Mereka sulit menerima ucapan seseorang tanpa pembuktian langsung.
Mereka cenderung berpikir bahwa orang lain akan mengkhianati atau mengecewakan mereka, meskipun belum ada tanda-tanda yang menunjukkan hal tersebut. Pikiran negatif ini sering membuat hubungan menjadi tegang.
Mereka lebih memilih menjaga jarak agar tidak terluka. Meski sebenarnya ingin memiliki hubungan yang dekat, rasa takut dan kecurigaan membuat mereka menahan diri untuk terbuka atau rentan secara emosional.
Cemburu menjadi salah satu ciri utama trust issue. Dalam psikologi, cemburu terbagi menjadi tiga jenis:
Seseorang dengan tingkat kepercayaan rendah lebih cenderung melakukan tindakan-tindakan tersebut karena merasa tidak aman dalam hubungan.
Setelah memahami apa itu trust issue, penting untuk menyadari bahwa dampaknya tidak hanya terbatas pada hubungan romantis.
Trust issue juga bisa memengaruhi hubungan dengan keluarga, rekan kerja, dan bahkan kehidupan sosial secara keseluruhan.
Beberapa dampaknya antara lain:
Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan psikologis seperti depresi, gangguan penyesuaian diri, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD).
Membangun kembali kepercayaan memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Berikut beberapa cara yang dapat membantu seseorang mengatasi trust issue:
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif adalah salah satu metode terapi paling efektif untuk mengatasi trust issue. Melalui terapi ini, seseorang diajak memahami hubungan antara pikiran, emosi, dan tindakan.
Terapis akan membantu pasien mengubah pola pikir negatif yang menyebabkan rasa curiga berlebihan, serta belajar membedakan antara masalah masa lalu dan realitas masa kini.
Bagi pasangan atau orang terdekat yang hidup dengan seseorang yang memiliki trust issue, penting untuk selalu jujur dan transparan. Sikap terbuka membantu menumbuhkan rasa aman dan perlahan membangun kembali kepercayaan yang hilang.
Berkomunikasilah secara jujur tanpa defensif atau menyalahkan. Dengan memahami perbedaan dan kebutuhan masing-masing, hubungan dapat tumbuh lebih sehat dan penuh pengertian.
Membangun kepercayaan membutuhkan waktu. Jangan memaksa diri atau pasangan untuk langsung percaya sepenuhnya. Biarkan kepercayaan tumbuh melalui konsistensi dan bukti nyata dalam perilaku sehari-hari.
Olahraga, meditasi, tidur cukup, dan menjaga pola hidup sehat dapat membantu menenangkan pikiran serta mengurangi kecemasan yang sering memperburuk trust issue.
Itulah penjelasan dari apa itu trust issue, mulai dari pengertian, penyebab, tanda-tanda, dampak, hingga cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.
(gas/juh)