Operasi usus buntu menjadi salah satu tindakan medis yang turut ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Untuk dapat memanfaatkan fasilitas ini, pasien usus buntu harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindakan operasi pada usus buntu perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius yang dapat berakibat fatal bagi penderita, seperti pecah usus buntu.
Penyakit usus buntu atau apendisitis merupakan kondisi saat apendiks atau kantung yang menjadi bagian dari usus besar mengalami peradangan.
Peradangan terjadi saat ada penyumbatan pada usus buntu. Penyumbatan umumnya membuat bakteri berkembang biak dengan cepat dan membuat usus menjadi iritasi dan bengkak.
Radang usus buntu dapat menjadi kondisi serius dan menimbulkan komplikasi. Penyakit ini umumnya perlu ditangani dengan operasi usus buntu.
Selain operasi usus buntu, terdapat beberapa jenis tindakan operasi yang juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Berikut daftar operasi yang turut ditanggung oleh BPJS Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014.
Tindakan operasi usus buntu ini biasanya akan menghabiskan biaya berkisar antara Rp8-45 juta, bergantung dengan metode operasi, kondisi pasien, dan rumah sakit yang menanganinya.
Operasi usus buntu menjadi salah satu tindakan medis yang juga turut dicover BPJS Kesehatan. Seperti tindakan medis lainnya, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien jika ingin tindakan operasi usus buntunya dapat tercover BPJS.
Berikut ini persyaratan agar operasi usus buntu di-cover BPJS Kesehatan.
Berikut langkah agar operasi usus buntu dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan yang harus dijalani oleh pasien.
Akan tetapi, jika terdapat kondisi kegawatdaruratan medis pada pasien usus buntu tersebut, maka peserta BPJS Kesehatan dapat langsung menuju ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan tanpa memerlukan surat rujukan dari FKTP.
Itulah syarat dan cara operasi usus buntu agar ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
(ahd/fef)