Adzan adalah panggilan suci yang menandakan waktu sholat telah tiba. Sebagai umat Islam, memahami adab saat mendengar adzan bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga wujud ketaatan kepada Allah Swt.
Mendengarkan adzan dengan penuh perhatian membawa kita pada kesadaran akan kewajiban beribadah. Panggilan ini mengingatkan kita untuk sejenak menghentikan aktivitas dan memusatkan hati pada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai adab ketika mendengar adzan dilansir dari Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani dan berbagai sumber lainnya.
Jika mendengarkan adzan disunnahkan untuk diam, khusyuk, dan mengikuti bacaan adzan dengan menirukannya tepat setelah muadzin, seperti sabda Rasulullah berikut:
"Jika kalian mendengar adzan, ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin." (HR. Bukhari Muslim)
Anjuran ini berlaku bagi siapa pun, termasuk yang sedang membaca Al Quran. Jika adzan berkumandang, hendaknya ia menghentikan bacaannya sejenak untuk menjawab adzan hingga ikamah, baru kemudian melanjutkan kembali.
Namun, ada pengecualian ketika muadzin mengucapkan "hayya 'alas shalah" dan "hayya 'alal falâh", maka dijawab dengan "lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh", sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw.
Pengecualian ini juga ada pada saat adzan Subuh, di mana terdapat lafaz "ash-shalaatu khairum minan naum" yang sebaiknya dijawab dengan "shadaqta wa bararta" ketika kamu mendengarnya.
Selain menirukan bacaan adzan, hendaknya kita mengucapkan "wa ana" (dan saya juga) ketika muadzin mengucapkan syahadat. Lalu setelah adzan selesai, disunnahkan untuk memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad Saw dan berzikir.
Asyhadu allaa ilaha illallaah wahdahu laa syariika lah, radliitu billaahi rabba wa bil-islaami diina wa bi-muhammadin nabiyya'.
Artinya: Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku rida dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi.
Momen ini juga menjadi waktu yang sangat baik untuk berdoa di antara adzan dan ikamah, karena Rasulullah Saw bersabda bahwa doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut tidak akan tertolak.
"Sesungguhnya doa yang tidak akan tertolak adalah doa antara adzan dan ikamah, maka berdoalah kalian." (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Bagi yang berada di masjid, setelah adzan dikumandangkan dianjurkan untuk tidak keluar kecuali karena kebutuhan mendesak atau keadaan darurat. Hal ini untuk menjaga kesungguhan hati dalam menyambut sholat berjamaah.
Lihat Juga : |
Setelah adzan selesai dikumandangkan, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca oleh umat Islam. Doa ini mengandung permohonan agar Rasulullah Saw diberikan kedudukan yang mulia di sisi Allah Swt, sebagaimana yang telah dijanjikan.
Adapun doa setelah adzan adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ اٰتِ سَيِّدَنَـا مُحَمَّـدًا ࣙالْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا ࣙالَّذِيْ وَعَدْتَهُ
Allaahumma rabba haadzihid da'watit taammah, washshalaatil qaa-imah, aati sayyidana muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah.
Artinya: "Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta sholat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada Junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan."
Lalu, ada juga doa yang khusus untuk dibaca ketika mendengar adzan Magrib, yakni sebagai berikut:
Allahumma hadzaa iqbaalu lailika wa idbaaru nahaarika wa ashwaatu du'aatika faghfir lii.
Artinya: Ya Allah, ini adalah (saat di mana) malam-Mu datang, siang-Mu berlalu, dan lantunan doa kepada-Mu (dipanjatkan), maka ampunilah aku. (HR. Imam Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad al-Thabraniy)
Itulah adab saat mendengar adzan berkumandang yang perlu diperhatikan oleh umat Islam. Semoga bermanfaat.
(han/juh)